Kompetisi Diundur, Menpora Pahami Keputusan Polri Demi Keselamatan Umum

Selasa, 29 September 2020 – 17:26 WIB
Menpora RI Zainudin Amali bersama petinggi PSII dan PT LIB merespons penundaan kompetisi Liga 1 dan 2. Foto Humas Kemenpora RI.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali mengapresiasi sikap PSSI dan PT LIB terkait keputusan Polri yang tidak mengeluarkan izin keramaian untuk bergulirnya Liga 1 dan Liga 2.

Hal itu disampaikan Menteri Zainudin bersama Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi, dan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di Gedung Kemenpora, Selasa (29/9).

BACA JUGA: Menpora: KORMI Mitra Strategis Pemerintah Mewujudkan Indonesia Bugar 2020-2045

Pada konfrensi pers yang menerapkan protokol kesehatan tersebut, Zainudin mengaku sudah melakukan rapat koordinasi bersama ketum PSSI dan PT LIB serta jajaranya terkait perkembangan kompetisi. Dalam forum itu PSSI telah mengambil sikap dengan bijak dan arif terkait kelanjutan Liga 1 dan Liga 2.

"PSSI memutuskan menunda penyelenggaraan kompetisi satu bulan ke depan. Bahwa apa yang dilakukan ketum PSSI, PT LIB dan jajaran pengurus harus kita apresiasi. Kemenpora mengapresiasi sikap ketum PSSI dengan mengedepankan apa yang menjadi keselamatan umum, seperti yang disampaikan oleh Mabes Polri," kata Menpora Zainudin.

Karena itu dia meminta kepada semua stakeholder sepakbola Tanah Air untuk memahami keputusan ini.

"Mohon kepada seluruh insan sepakbola nasional bisa memahami apa yang diputuskan oleh PSSI. Kita berharap pandemi ini segera berakhir. Insyaallah akan ada lanjutan kompetisi. Semoga sebulan ke depan ada tanda-tanda kondisi yang membaik untuk penyelenggaraan kompetisi, sehingga kita bisa melakukan kompetisi kembali," tuturnya.

Ketum PSSI Mochamad Iriawan menyampaikan Liga 1 dan 2 yang tadinya akan berlangsung 1 Oktober antara PSS Sleman melawan Persik Kediri harus diundur sesuai arahan Mabes Polri yang tidak mengeluarkan izin keramaian.

"Kita ketahui bersama Mabes Polri sudah merilis yang dikeluarkan oleh Kadiv Humas, bahwa sementara menunda mengeluarkan izin keramaian dengan pertimbangan," ucap Iriawan.

Pertimbangan itu pertama, Polri menganggap kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Kedua, Polri sudah mengeluarkan maklumat dan tidak mengeluarkan izin di semua tingkatan pada saat sekarang ini.

Iriawan pun menyatakan bahwa PSII menghormati dan memahami keputusan Polri yang belum mengizinkan atau menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 untuk diputar kembali.

"PSSI juga mengapresiasi kepada klub yang sudah bersemangat dan berkorban untuk menyiapkan tim-timnya melanjutkan kompetisi ini. Apalagi sudah banyak tim-tim yang sudah berada di pulau Jawa, baik di Yogyakarta dan Malang," tambah mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Namun demikian, lanjut Iriawan, PSSI meyakini dan optimistis bahwa lanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 pada waktunya setelah situasi pandemi selesai akan secepatnya digulirkan kembali.

"PSSI memohon khususnya kompetisi ditunda satu bulan, karena kalau kompetisi dimulai pada bulan November, itu akan selesai bulan Maret. Itu masih ada waktu kita berkompetisi, karena kalau dimulai bulan Desember akan dipastikan mundur, karena April sudah masuk bulan Ramadhan, dan Mei masuk Piala Dunia U-20 tahun 2021," jelas eks Asops Kapolri ini.

Iriawan juga menyampaikan harapan kepada pemerintah dan kepolisian, apabila kondisi memungkinkan maka satu bulan ke depan PSII dan PT LIB kembali akan menggulirkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

"Kita tahu jika satu kompetisi ini tidak berlanjut, itu akan menghilangkan satu generasi, dan timnas tidak bisa mengikuti agenda FIFA ataupun AFC, ya mungkin dipandang tidak baik oleh FIFA dan AFC," pungkasnya.(*/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler