jpnn.com, NGAWI - Kawanan maling menggasak uang kas milik SMK Negeri 1 Geneng, Ngawi, Jatim.
Sekolah yang terletak di jalan Ngawi-Maospati tersebut kehilangan duit sebesar Rp 54 juta.
BACA JUGA: Pembunuh Puluhan Domba Milik Warga Terekam CCTV, Ternyata
’’Aksi para pencuri terekam CCTV, jumlahnya tiga orang,’’ ujar Kapolsek Geneng AKP Widodo.
Dia menambahkan, para pencuri masuk dengan mencongkel pintu. Aksi pencurian itu dilakukan pada Rabu dini hari (18/10).
Kejadian tersebut kali pertama diketahui Nita Kuswoyo, salah seorang karyawan SMKN I Geneng, Ngawi sekitar pukul 06.30.
Seperti biasanya, Nita –sapaan akrab Nita Kuswoyo- bergegas menuju tempat kerjanya di ruang administrasi sesampainya sekolah.
Ternyata pintu sudah dalam kondisi terbuka. Sedangkan kondisi ruangan acak-acakan. Ternyata, kunci sejumlah laci rusak. ’’Termasuk satu kotak amal yang ada di dalam ruangan, ’’ ujar Widodo.
Dia memerinci, duit Rp 54 juta itu terdiri dari uang kas sekolah Rp 45 juta. Berikutnya, uang arisan Rp 5,2 juta, dan uang pribadi salah satu karyawan TU Rp 3,5 juta. Serta uang tunai kotak amal sebesar Rp 1 juta.
Komplotan pelaku tidak membawa sejumlah barang berharga lainnya. Seperti peralatan komputer, printer dan lainnya. ’’Mereka hanya ambil uang tunai,’’ imbuhnya.
Menurutnya pelaku diperkirakan berjumlah tiga orang. Sebab, ketiga pelaku pencurian sempat terekam kamera CCTV sekolah. Petugas belum bisa mengindentifikasi ketiga pelaku tersebut.
Saat beraksi ketiganya kompak mengenakan penutup kepala. Setelah melakukan olah TKP dan memerika keterangan saksi, petugas pun meminta rekaman CCTV tersebut. ’’Kami gunakan sebagai barang bukti dan petunjuk,’’ ungkapnya.
Perwira dengan tiga balok di pundak tersebut menuturkan jika komplotan pelaku pencurian di SMKN 1 Geneng itu diduga sudah spesialis. Lantaran aksi tersebut sudah terbilang rapi.
Diperkirakan melalui persiapan matang. Sebelum beraksi pelaku sudah melakukan pengamatan sebelumnya. Termasuk waktu lengang sekolah. Sedangkan saat beraksi, mereka mempersiapkan diri dengan penutup kepala.
’’Pelaku sudah mempelajari situasi sekolah. Akhirnya melakukan pencurian dengan membobol pintu ruangan,’’ jelasnya.
Sayangnya pihak sekolah enggan terbuka saat dikonfirmasi wartawan kortan ini. Satu persatu, karyawan mengaku tidak tahu tentang kejadian pencurian tersebut. Mereka justru menghindar.
Sedangkan Sutopo, kepala Sekolah SMKN 1 Geneng yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengakui akan kejadian tersebut.
Hanya, dirinya mengaku tidak tahu kronologis pencurian hingga jumlah kerugian yang ditimbulkan.
Dia berdalih sedang mengikuti agenda rapat dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Madiun. (odi/ota)
Redaktur & Reporter : Soetomo