Kompol I Nyoman Punia: Situasi Kamtibmas Kabupaten Puncak Makin Kondusif

Rabu, 14 Juli 2021 – 19:14 WIB
Pelaksana Tugas Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia (ANTARA/Evarianus Supar)

jpnn.com, TIMIKA - Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Puncak, Papua, makin kondusif. 

Warga bisa melakukan berbagai aktivitas untuk menunjang kehidupan mereka. 

BACA JUGA: Kelompok Bersenjata Menembaki Peserta Acara Bakar Batu, TNI dan Polri Langsung Merespons

“Sudah makin kondusiflah, baik penerbangan maupun kegiatan masyarakat di pasar, berkebun, beternak sudah kembali normal,” kata Pelaksana tugas Kapolres Puncak Komisaris Polisi I Nyoman Punia saat ditemui di Timika, Rabu (14/7).  

I Nyoman Punia pun memohon dukungan dan doa dari semua pihak agar situasi yang sudah aman di Kabupaten Puncak itu bisa terus dipelihara dan dipertahankan. 

BACA JUGA: Begini Kondisi Anggota Brimob Briptu Kenny Pascaditembak KKB

Dia mengakui sempat terjadi insiden teror penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat acara adat 'bakar batu' di Ilaga, Kamis (8/7) lalu.

Kegiatan adat 'bakar batu' itu dimaksudkan untuk rencana pemulangan beberapa kelompok masyarakat yang sebelumnya datang mengamankan diri di Ilaga, karena diteror oleh KKB di kampung halaman mereka.

BACA JUGA: KKB Pimpinan Egianus Kogoya Tembaki Aparat, 3 Prajurit Terluka

"Setelah dua bulan berlalu masyarakat yang selama ini datang mengamankan diri di Ilaga hendak pulang kembali ke kampung halaman mereka karena situasi sudah kondusif. Makanya diadakan acara adat bakar batu yang difasilitasi oleh Pemda Puncak bersama TNI dan Polri," jelas dia.

Menurutnya, saat acara itu berkumpul sejumlah warga di Ilaga. 

Namun, di tengah acara, tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api sebanyak tiga kali untuk meneror masyarakat.

"Mereka menembak dari jarak sekitar 100-200 meter, tujuannya untuk meneror dan menakut-nakuti masyarakat,” kata Nyoman. 

Dia menambahkan aparat gabungan TNI dan Polri kemudian melakukan pengejaran sampai jarak satu kilometer. 

“Setelah itu acara tetap dilanjutkan sampai selesai. Tidak ada korban saat kejadian itu," ujar dia.

Saat ini, warga masyarakat dari beberapa kampung itu sudah kembali ke rumah mereka masing-masing untuk bertani, beternak dan berkebun.

Menurut dia, aktivitas penerbangan di Bandara Aminggaru, Ilaga, kini juga sudah kembali normal.

Setiap hari sekitar 15 kali sampai 17 kali penerbangan pesawat-pesawat perintis dari Timika masuk ke wilayah itu untuk mengangkut penumpang maupun barang kebutuhan pokok lainnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler