JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) melakukan interview kepada dua jenderal bintang tiga di Mabes Polri. Keduanya adalah Kabareskrim Komjen Sutarman dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar yang disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Timur Pradopo.
Namun Anggota Kompolnas Adrianus Meliala didamping sejumlah komisioner Kompolnas lain seperti M Nasser, dan Edi Saputra Hasibuan usai bertemu dua jenderal bintang tiga itu di ruang rapat utama (Rupatama) Mabes Polri mengelak, menurutnya pertemuan bukan untuk seleksi Kapolri.
Dia beralasan interview terhadap Sutarman dan Anang hanya pertemuan biasa untuk mengetahui visi misi mereka dalam penentuan arah kebijakan Polri. Karena untuk membuat itu Kompolnas butuh masukan dari para perwira tinggi (Pati) Polri.
"Kami kan memiliki tugas membuat yang kita sebut arah kebijakan Polri, dan itu membutuhkan banyak masukan dari pihak Polri. Cara yang kami lakukan misalnya bertemu para perwira tinggi (Pati) Polri," kata Adrianus di Mabes Polri Jakarta Selatan, Kamis (13/6).
Dalam pertemuan itu, lanjut Adrianus, pihaknya hanya meminta masukan dari mereka mengenai visi misinya, bagaimana mereka melihat masalah dan apa solusinya. Hasilnya akan dijadikan Kompolnas sebagai input dalam rangka menyusun arah bijak Polri.
Saat terus didesak mengenai calon Kapolri, Adrianus kukuh bahwa pertemuan itu bukan seleksi Kapolri, tapi hanya meminta masukan dari dua jenderal bintang tiga itu untuk arah bijak Polri.
"Hari ini ketemu Pak Tarman sama Pak Anang saja. Kami tidak melihatnya sebagai calon Kapolri, kami melihatnya mereka Pati senior lah. Kalau misalnya mereka jadi calon Kapolri dan Kapolri ya itu sudah hal lain," kilahnya.(fat/jpnn)
Namun Anggota Kompolnas Adrianus Meliala didamping sejumlah komisioner Kompolnas lain seperti M Nasser, dan Edi Saputra Hasibuan usai bertemu dua jenderal bintang tiga itu di ruang rapat utama (Rupatama) Mabes Polri mengelak, menurutnya pertemuan bukan untuk seleksi Kapolri.
Dia beralasan interview terhadap Sutarman dan Anang hanya pertemuan biasa untuk mengetahui visi misi mereka dalam penentuan arah kebijakan Polri. Karena untuk membuat itu Kompolnas butuh masukan dari para perwira tinggi (Pati) Polri.
"Kami kan memiliki tugas membuat yang kita sebut arah kebijakan Polri, dan itu membutuhkan banyak masukan dari pihak Polri. Cara yang kami lakukan misalnya bertemu para perwira tinggi (Pati) Polri," kata Adrianus di Mabes Polri Jakarta Selatan, Kamis (13/6).
Dalam pertemuan itu, lanjut Adrianus, pihaknya hanya meminta masukan dari mereka mengenai visi misinya, bagaimana mereka melihat masalah dan apa solusinya. Hasilnya akan dijadikan Kompolnas sebagai input dalam rangka menyusun arah bijak Polri.
Saat terus didesak mengenai calon Kapolri, Adrianus kukuh bahwa pertemuan itu bukan seleksi Kapolri, tapi hanya meminta masukan dari dua jenderal bintang tiga itu untuk arah bijak Polri.
"Hari ini ketemu Pak Tarman sama Pak Anang saja. Kami tidak melihatnya sebagai calon Kapolri, kami melihatnya mereka Pati senior lah. Kalau misalnya mereka jadi calon Kapolri dan Kapolri ya itu sudah hal lain," kilahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lindungi Hak Perokok, Sejumlah Tokoh Gugat UU PDRD
Redaktur : Tim Redaksi