Komposisi CASA BRI Tembus 63,3 Persen, Biaya Dana Makin Efisien

Selasa, 15 Februari 2022 – 18:42 WIB
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menyatakan perseroan berhasil meningkatkan komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah secara signifikan sepanjang 2021. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meningkatkan komposisi Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah secara signifikan sepanjang 2021.

Struktur pendanaan yang makin sehat membuat BRI lebih efisien dalam menjalankan operasional bisnisnya.

BACA JUGA: Kredit Mikro Tumbuh Double Digit Pada 2021, BRI Optimistis Tahun Ini Jauh Lebih Baik

Hal itu tercermin dari penurunan Cost of Fund (CoF) atau biaya dana.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan komposisi CASA perbankan pelat merah itu meningkat double digit 11,2 persen year on year (yoy).

BACA JUGA: Cerita Herman, Pekerja BRI yang Menyalurkan Bansos untuk Pulau Terpencil

Meningkat dari Rp 642,2 triliun pada 2020 menjadi Rp 714 triliun pada 2021.

"Sehingga rasio CASA BRI turut terdongkrak dari 59,66 persen pada 2020 menjadi 63,08 persen pada 2021," beber Handayani.

BACA JUGA: BRI Bidik Penguatan Usaha Mikro lewat Journey Konsolidasi Berbasis Teknologi

Adapun total DPK di bank terbesar di Indonesia ini menembus Rp 1.138,7 triliun.

Handayani memerinci tabungan mendominasi sebesar Rp 497,68 triliun, Giro tercatat sebesar Rp 220,59 triliun, dan Deposito sebesar Rp 420,48 triliun.

Menurutnya, DPK yang tumbuh ini merupakan bentuk peningkatan kepercayaan nasabah terhadap BRI. Dana yang dihimpun tersebut, kata Handayani, tentu menjadi salah satu ‘amunisi’ untuk menggenjot perekonomian melalui penyaluran kredit.

“Kami telah berhasil memperbaiki struktur pendanaan sehingga dapat berimplikasi positif terhadap efisiensi biaya dana. Tentu saja ini adalah hasil kerja keras Insan BRILian (Pekerja BRI) dalam memberikan nilai lebih bagi nasabah, sehingga kami mampu menjaga kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di BRI” ungkap Handayani.

Selain itu, lanjut dia, postur liabilitas yang terjaga tersebut membuat CoF (Cost of Fund) BRI secara bank only bertengger di level 2,05 persen atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,22 persen.

Capaian CoF ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah perseroan.

“Kami akan terus mendorong pertumbuhan CASA melalui sumber dana di platform ekosistem digital. Optimalisasi CASA juga dilakukan pada ekosistem merchant dan memaksimalkan peran AgenBRIlink untuk menjembatani layanan perbankan nasabah,” terang Handayani.

Analis Panin Sekuritas Nico Laurens menyebut efisiensi yang semakin optimal ini menjadi bukti kuatnya fundamental bisnis BRI.

Hal ini sekaligus dapat menjadi momentum bagi BRI dalam mendukung target inklusi keuangan 90 persen yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kami melihat fondasi untuk dana murah masih akan kuat untuk ke depannya. Jangkauan yang luas dan struktur pendanaan yang optimal ini akan mendorong permintaan kredit di kota-kota kecil di seluruh Indonesia,” ungkap Nico dalam risetnya.

Pertumbuhan dana pihak ketiga disisi liabilities tersebut turut mendorong total aset BRI Group per Desember 2021 yang mencapai Rp 1.678,09 triliun atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.610,06 triliun.

"Efisiensi ini turut mendongkrak profitabilitas BRI di mana perseroan secara bank only membukukan laba bersih Rp 32,21 triliun atau memelesat 75,53 persen dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya," tegas Nico. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   CASA    OJK   BBRI   Ekonomi  

Terpopuler