Guna mempopulerkan busana kain batik dan kain tenun asal Indonesia, sebuah komunitas bernama Komunitas Cinta Berkain Indonesia cabang Australia Barat didirikan bulan April 2016. Salah seorang yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Dewi Winarto.

Komunitas Cinta Berkain Indonesia cabang di Western Australia diresmikan pada tanggal 23 April 2016 bertempat di KJRI Perth, oleh pengurus KCB Indonesia dengan ketuanya Perth adalah Laksmi Hayes. KCB di Indonesia sendiri sebelumnya didirikan di Jakarta dua tahun sebelumnya pada tanggal 9 Maret oleh Sita Hanimastuty Agustanzil.

BACA JUGA: Ella Havelka, Balerina Aborijin Pertama di ‘Australian Ballet’

Dewi Winarto

Foto: Supplied


Yang menjadi latar belakang KCB Indonesia adalah melestarikan salah satu budaya bangsa Indonesia dengan menunjukkan jati diri wanita Indonesia yang khas dengan mengenakan busana berkain sebagai pakaian sehari hari. Ini adalah aktualisasi dari pengakuan UNESCO terhadap Batik dan Tenun sebagai warisan budaya Bangsa Indonesia. 

BACA JUGA: Duta Olimpiade Swisse di Rio: Rowie Webster

Yang dimaksud dengan 'Berkain' adalah mengenakan busana Kain batik atau Kain Tenun, baik berupa kain panjang, ataupun sarung, yang nyaman dipakai, sebagai gaun bawahan dengan atasan blouse yang sesuai.

Sejauh ini yang menjaid anggota KCBI di Australia Barat mayoritas adalah wanita Indonesia, dan juga pria asing yang beristri wanita Indonesia.

BACA JUGA: Membayangkan Berada di Brasil Untuk Olimpiade

Dalam usaha memperkenalkan kecintaan berkain Indonesia ini, KCBI Australia Barat berusaha mengadakan kegiatan rutin sebulan sekali. Warga Indonesia berkain dalam acara High Tea di Peninsula Resort di Australia Barat.

Foto: Supplied

Kami sudah menyelenggarakan kegiatan misalnya acara High Tea di Peninsula Resort, menghadiri halal bihalal di KJRI Perth dan Halal Bihalal di KCBI Australia Barat.

Dalam menghadiri kegiatan tersebut, kami meminta pada undangan dari berbagai organisasi lain untuk berbusana berkain. Ini adalah usaha mensosialisasikan busana berkain kepada masyarakat multibudaya yang ada di Australia Barat.

Dalam beberapa acara tersebut, anggota KCBI akan berusaha memperkenalkan keragaman Batik atau Tenun Nusantara yang mereka kenakana, dan juga menjawab berbagai pertanyaan mengenai Batik dan Tenun Nusantra.

Sejauh ini sambutan yang kami dapatkan sangat menggembirakan seperti dalam acara Hahal Bihalal yang dilakukan di KJRI Perth baru-baru ini.

Seorang warga Australia yang hadir bernama Ian Allen mengatakan bahwa dia sangat menyukai Batik tradisional.

"Isteri saya orang Indonesia. Saya mempunyai banyak kemeja Batik dan saya selalu memakainya bila saya berkunjung ke Indonesia, karena saya memiliki banyak corak kemeja Batik seperti dari Solo dan daerah lainnya. " katanya.

Hari itu, Ian mengenakan batik bercorak 'Lereng Parang Klitik' dibalik jaket yang dikenakannya.

Seorang warga lain Steve Wolff juga mengatakan "Batik sangat menarik, saya menyukainya." sambil menyentuh kain 'Batik Soga Sutera' yang dikenakan isterinya.

Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia ini wajib  ditingkatkan dan dilestarikan, maka apabila melalui KBC yang memiliki cabang di berbagai negara di belahan bumi ini, maka dapat dipastikan Kain Batik dan Kain Tenun Nusantara akan masuk ke pasar internasional yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi Kain Batik dan kain Tenun Nusantara.

* Dewi Winarto warga Indonesia tinggal di Perth (Australia Barat) setelah sebelumnya tinggal di Melbourne.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Ini Desak Transparansi Riwayat Praktek Dokter

Berita Terkait