Kondisi Bu Guru Susan Antela Terus Membaik

Selasa, 04 Mei 2021 – 20:57 WIB
Kapolre Sukabumi AKBP Lukman saat menjengut Guru SMAN 1 Cisolok Susan Antela penderita GBS yang saat ini kondisinya terus membaik setelah menjalani perawatan dan terapi. Kelumpuhan dan kebutaan Susan dipastikan bukan disebabkan oleh vaksinasi COVID-19. Foto: Antara/Aditya Rohman

jpnn.com, SUKABUMI - Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Barat mengatakan kondisi Susan Antela, guru SMAN 1 Cisolok, Kabupaten Sukabumi, terus membaik.

Ketua Komda KIPI Jabar Kusnadi Rusmil memastikan bahwa kelumpuhan dan kebutaan yang dialami Susan bukan disebabkan oleh vaksinasi, tetapi dari hasil analisa tim, hilangnya fungsi anggota tubuh guru ini dikarenakan GBS.

BACA JUGA: Pemudik Bebas Melintas di Jalur Pantura Jawa, Tak Ada Penyekatan Petugas

Susan yang tinggal di Kampung Pasirtalaga, RT 03/ 06, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, menderita Guillain Barre Syndrome (GBS).

"Sampai saat ini belum ada bukti antara kelumpuhan dan kebutaan Susan terkait dengan vaksinasi. Tetapi setelah menjalani terapi kondisinya terus membaik dan bersangkutan sudah bisa menggerakkan tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya serta penglihatannya pun sudah berangsur berfungsi walaupun masih buram," kata Kusnadi, Selasa (4/5).

BACA JUGA: Hardiknas 2021, Ketua PGRI Cerita Kondisi Bu Susan Guru Honorer yang Mendadak Lumpuh

Seperti hasil analisa yang dilakukan Komnas KIPI, keluhan kedua mata buram dan kelemahan anggota gerak dialami Susan setelah 12 jam menjalani vaksinasi.

Selain itu, dari hasil Computerized tomography (CT) scan toraks dan pemeriksaan darah oleh dokter spesialis saraf mengarah ke GBS.

Dia menambahkan, kasus GBS yang dialami Susan terjadi kebetulan setelah menjalani vaksinasi COVID-19, bahkan dua minggu sebelum menjalani vaksin sudah ada masalah infeksi.

Paman Susan, Opi mengatakan kondisi keponakannya terus membaik setelah menjalani perawatan.

"Alhamdulillah kondisi kesehatan Susan saat ini sudah jauh membaik meskipun belum sepenuhnya normal dan untuk pengobatannya dengan rawat jalan ke RSUD Palabubanratu," kata Opi.

Menurutnya, pihak Komda KIPI Jabar pun sudah memfasilitasi pemulihan Susan yang berkoordinasi dengan pihak RSUD Palabuhanratu untuk melakukan Fisioterapi.

Selain itu, guru berusia 31 tahun ini juga disediakan dokter spesialis syaraf.

Diharapkan untuk pemulihan Susan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah hingga benar-benar sembuh dari sakitnya.

Guru SMAN ini pun sudah mulai bisa menggerakkan anggota tubuhnya yang sebelumnya mengalami kelumpuhan seperti kaki dan tangannya.

"Namun untuk mata masih buram, tapi kondisinya terus membaik dan kami berharap Susan bisa kembali normal. Kemungkinan untuk pemulihan matanya harus dirujuk ke rumah sakit, sementara tangan dan kakinya sudah bisa digerakkan," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler