Kondisi Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama

Senin, 26 Maret 2018 – 05:51 WIB
Nyak Sandang dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Minggu (25/3/18). FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Kondisi kesehatan Nyak Sandang, penyumbang pembelian pesawat pertama milik Indonesia, hingga kemarin masih lemah.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala M Mansury mengatakan hal tersebut usai bertemu Nyak Sandang, Minggu (25/3).

BACA JUGA: Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama RI

Dalam pertemuan tersebut, Nyak Sandang kembali mengungkapkan keinginannya untuk pergi haji.

Pahala bersama beberapa orang direksi PT Garuda Indonesia masuk ke ruang perawatan Nyak Sandang pada 10.30.

Rombongan masuk ditemani oleh Maturidi, relawan Aksi Cepat Tanggap (ATC) Aceh. Pahala tidak lama berada di ruang perawatan Nyak Sandang yang berada di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto.

”Kondisi Nyak Sandang masih lemah,” tutur Pahala seusai keluar dari ruang perawatan Nyak Sandang. Dia pun berharap agar Nyak Sandang kembali sehat.

Nyak Sandang merupakan salah satu pemegang surat obligasi pemerintah 1950 untuk pembelian pesawat RI pertama. Pesawat pertama itu merupakan cikal bakal Garuda Indonesia. Kini PT Garuda Indonesia sudah memiliki sekitar 200 pesawat terbang.

”Kami begitu terima kasih dengan beliau (Nyak Sandang, Red) karena dulu menyumbangkan seluruh hartanya,” ujar Pahala. Kedatangannya memang untuk memberikan apresiasi langsung kepada pria 91 tahun itu.

Dalam pertemuan tersebut, menurut Pahala, Nyak Sandang kembali mengemukakan keinginannya untuk naik haji. Melihat hal tersebut, Pahala akan mempertimbangkan PT Garuda Indonesia turut berkontribusi memberangkatkan kakek asal Aceh itu. ”Paling tidak ikut memberikan santunan tersebut (menunaikan haji, Red),” beber Pahala.

Selain itu yang memang sudah menjadi komitmen PT Garuda Indonesia sejak awal adalah memberikan tiket pulang ke Aceh selepas Nyak Sandang sehat. ”Nanti akan kami berikan fasilitas untuk ke Aceh. Nanti bisa terbang bersama Garuda,” ungkapnya.

Maturidi mewakili keluarga menuturkan ucapan terima kasihnya karena mendapatkan perhatian dari PT Garuda Indonesia. ”Tadi sempat ngobrol sambil memegang replika pesawat dan Nyak Sandang terlihat senang,” ujar pria 50 tahun itu. (lyn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler