Konferensi Internasional soal Borobudur Berkibar di Dunia Maya

Minggu, 07 Mei 2017 – 12:08 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, MAGELANG - Nama Borobudur kembali berkibar. Usai dinobatkan menjadi Top 3 Iconic Adventure dunia oleh National Geographic, candi terbesar di dunia itu kembali nge-hits lantaran sukses mendobrak naik ke urutan empat besar trending topic nasional.

Pemicunya, event Borobudur International Conference yang ikut di-boosting Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jateng, Sabtu (6/3).

BACA JUGA: Genjot Kapasitas SDM Tanjung Kelayang dengan Bimtek Sadar Wisata

“Ini punya magnet yang luar biasa besar. Ada 8 negara yang mengirimkan perwakilannya ke Indonesia. Dan semua kompak mengkampanyekan Borobudur lewat tema besarnya untuk Indonesia dan dunia,” ujar Hari Untoro Dradjat, Ketua Tim Pengembangan Pariwisata Budaya Berkelanjutan Kawasan Borobudur, Sabtu (6/3).

Sejumlah tokoh besar hadir di acara internasional yang ikut didukung Divisi Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata itu. Selain Hari Untoro, ada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dari kalangan pemuka agama, ada KH Said Aqil Siradj, Franz Magnis Suseno, Mayjen TNI Wisnu Bawa Temaya, Bhikku Santacitto dan tokoh agama Budha Tibetan dari Nepal Kyabje Dagri Rinpoche.

BACA JUGA: Iyeth Bustami Hebohkan Festival Pesona Mandeh 2017

Semua kompak membahas kedamaian dan harmoni di destinasi yang sedang dikembangkan menjadi ’10 Bali Baru’ itu. “Tema yang diangkat sangat relevan. Untuk dunia dan Indonesia. Saya bangga Borobudur jadi inspirasi bagi perdamaian dunia,” ujar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono, juga tak mau ketinggalan berkomentar. "Candi Borobudur merupakan mahakarya dan warisan bangsa Indonesia yang diakui dunia. Seluruh mata dunia akan tertuju dan mengetahui pesan perdamaian dari sini," ungkap dia.

BACA JUGA: Bintan Triathlon 2017 Bakal Diikuti 1400 Atlet dari 30 Negara

Dari PBNU, Marsudi Suyud menerangkan bahwa umat muslim di dunia 13,9 persennya berada di Indonesia. Meski begitu, Candi Borobudur yang merupakan ikon agama Budha nyatanya tidak membuat masyarakat gelisah. Mereka justru bisa nyaman hidup berdampingan.

"Di Indonesia dengan berbagai macam perbedaan, tetap nyaman dan harmonis. Beda pendapat itu wajar, demo itu boleh namun alangkah baiknya demonstrasi yang mengundang tourism bukan terorism," katanya.

Sedangkan Franz Magnis Suseno mengharapkan event seperti ini harus disuarakan seluas-luasnya ke seluruh dunia. “Ini menjadi salah satu seruan perdamaian di dunia khususnya perdamaian antar umat beragama,”ungkapnya.

Beragam statement yang menyuarakan perdamaian dan keharmonisan hidup tadi ikut dilirik Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jateng. Beragam foto, cuitan, quote-quote yang penuh inspirasi, langsung di-boosting di dunia maya. Pasukan dunia maya bentukan Kementerian Pariwisata itu langsung action. Semua kompak mempromosikan event internasional tadi lewat hashtag ?#‎BorobudurPeaceHarmony.

“Ini bukan soal kompetisi dan gaya-gayaan. Ini cara kami mencintai kota dan daerah kami,” ujar Shafigh Pahlevi Lontoh, Koordinator GenPi Jateng.

Menpar Arief Yahya juga ikut menyimak. Dia sering menyebut Borobudur sebagai “Mahakarya Budaya Dunia” atau World Cultural Masterpiece. Sebagai ikon destinasi prioritas di Jawa Tengah dan DIY, kompleks candi terbesar di dunia dan sudah menjadi bangunan warisan budaya yang tercatat UNESCO itu, Borobudur diyakini bisa menjadi inspirasi bagi perdamaian dan keharmonisan umat ke seluruh dunia.

“Borobudur yang sudah diakui dunia merupakan sumber inspirasi. Heritage-nya menjadi sumber inspirasi untuk karya baru pada masa sekarang. Sebagai warisan budaya dunia dengan logo UNESCO, nilai Borobudur sangat luar biasa,” ucap Arief Yahya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpar Goda Warga Prancis dengan Kudapan Khas Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler