jpnn.com - TOKYO – Jepang di bawah kendali Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe terbilang royal dalam urusan anggaran pertahanan.
Kemarin (31/8) Kementerian Pertahanan Negeri Sakura itu kembali mengajukan anggaran yang nilainya cukup fantastis. Kali ini anggaran tersebut 2,2 persen lebih banyak ketimbang tahun ini.
BACA JUGA: Wali Kota Muda, Cantik, Tajir, Kendalikan Pemerintahan Lewat WhatsApp, Kini Buron
Kementerian Pertahanan menuliskan angka 5,1 triliun yen atau sekitar Rp 592,6 triliun untuk tahun anggaran 2016. Tahun anggaran baru itu bakal dimulai pada April 2016. Anggaran pertahanan tersebut merupakan terbesar yang pernah diajukan pemerintah kepada parlemen. Apalagi, sebelum Abe menjabat kembali pada Desember 2012, Jepang mengharamkan kenaikan anggaran pada sektor pertahanan.
Tetapi, Abe berbeda. Pemimpin 60 tahun itu mencabut larangan tentang pembatasan anggaran pertahanan Jepang. Karena itu, sejak dia menjabat, untuk kali keempat, Kementerian Pertahanan mengajukan kenaikan anggaran.
BACA JUGA: Prajurit Mancanegara Tukaran Cinderamata di Singapura, Ada Apa?
’’Peran militer perlu ditingkatkan, mengingat hubungan kita dengan Tiongkok yang makin panas,’’ terang salah seorang pejabat pemerintah pusat yang mengutip perkataan Abe beberapa waktu lalu.
Kementerian Pertahanan berencana menggunakan anggaran tersebut untuk berbelanja sejumlah armada militer baru. Di antaranya, 17 helikopter pengintai SH-60K yang bisa lepas landas dari kapal induk, 6 jet tempur siluman F-35, dan 3 pesawat tanpa awak Global Hawk. Selain itu, Jepang mengagendakan pembelian 12 pesawat crossover V-22 Osprey.
BACA JUGA: Tindakan Mahatir Dianggap Memperkeruh Situasi Politik Malaysia
Selain pesawat dan helikopter canggih, pemerintahan Abe akan melanjutkan proyek penciptaan kapal selam jenis Soryu, salah satu kapal selam terbesar dunia. Proyek kapal selam canggih itu menelan biaya yang tidak sedikit. Namun, Abe mendukung pembuatan kapal tersebut untuk meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan wilayahnya dengan Tiongkok.
Tidak hanya belanja armada baru, anggaran pertahanan juga akan dialokasikan untuk membiayai ongkos penempatan pasukan baru di dua pulau terluar Jepang. Yaitu, Pulau Amami Oshima dan Pulau Miyako yang dua-duanya terletak di kawasan selatan. Pasukan baru, menurut Abe, perlu disiagakan di selatan untuk menangkal ancaman Tiongkok. Sebab, belakangan Negeri Panda itu juga melipatgandakan kekuatan militernya.
Kementerian Pertahanan dikabarkan ikut mengajukan anggaran untuk membiayai kerja sama intelijen dengan negara lain. Rencananya, Tokyo menempatkan sejumlah agen intelijen di tiga negara baru.
’’Jordania, Uni Emirat Arab (UEA), dan Mongolia akan menjadi mitra baru kami dalam kerja sama intelijen,’’ jelas kementerian secara tertulis.
Terkait dengan peningkatan kewaspadaan demi keamanan dan keselamatan masyarakat, Kementerian Luar Negeri pun mengajukan anggaran khusus yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan. Yakni, anggaran untuk menjamin keselamatan warga Jepang yang tinggal di mancanegara. Menurut kabar, anggaran Kementerian Luar Negeri untuk keperluan tersebut mencapai 470,5 miliar yen (sekitar Rp 54,4 triliun).
Kemarin adalah batas akhir pengajuan anggaran kepada Kementerian Keuangan. Kali ini total anggaran yang diajukan seluruh kementerian melonjak. Rencana anggaran pada tahun fiskal 2016 itu mencapai lebih dari 102 triliun yen (sekitar Rp 11.858 triliun).
NHK menyatakan, nominal anggaran tersebut mencetak rekor baru. Anggaran yang lantas menjadi RUU itu dimintakan persetujuan parlemen pada akhir tahun. (AP/AFP/hep/c14/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Dibunuh, Mayat Pria Membusuk Terikat dan Tergantung di George Town
Redaktur : Tim Redaksi