YANGON - Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi, 67, agaknya belum tergantikan untuk memimpin partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Buktinya, kongres yang berlangsung restoran Royal Rose, Yangon, kemarin (10/3) memutuskan untuk memilih lagi anggota parlemen Myanmar itu sebagai pemimpin.
Kongres itu merupakan yang pertama kali digelar NLD dalam menghadapi pemilu 2015. Ratusan kader berkumpul di Yangon untuk menghadiri kongres itu. Unjuk kekuatan politik tersebut tidak mungkin terjadi pada era rezim junta militer pada masa lalu.
Kongres juga membahas tantangan yang bakal dihadapi NLD di tengah minimnya pengalaman dalam berkompetisi saat menghadapi pemilu mendatang. "Kita harus merebut kesempatan ini," ujar Suu Kyi di depan sekitar 850 orang perwakilan partai yang hadir dalam kongres tiga hari itu.
Suu Kyi terpilih secara aklamasi. Penunjukan tokoh yang belasan tahun menjadi tahanan rumah itu mengecewakan kader yang menginginkan muncul darah baru dan adanya penyegaran dalam kepemimpinan partai oposisi utama di Myanmar tersebut.
NLD terus didesak agar memberikan kesempatan bagi kader muda untuk memimpin. Sebab, saat ini kepemimpinan partai itu masih didominasi para aktivis dari angkatan 1980-an dan 1990-an yang dijuluki sebagai "paman-paman NLD".
"Kami tak sepenuhnya puas. Kami menerima keputusan kongres dan akan mendukung. Tetapi, kami sesungguhnya menginginkan darah baru di jajaran kepemimpinan," kata seorang kader muda yang tidak mau disebut identitasnya. Selain memilih Suu Kyi sebagai ketua umum, perwakilan NLD juga menunjuk 15 anggota inti eksekutif partai.
"Kami ingin melihat para kader berusia 40-50-an tahun, serta yang terdidik, dan berpengalaman di dunia politik dilibatkan dalam kepemimpinan partai," lanjut dia.
Jubir NLD Han Tha Myit menyatakan bahwa pihaknya memahami keinginan agar kader muda memimpin partai. "Itu juga menjadi perhatian utama kami. Hampir semua pemimpin senior kami sudah menua," ucapnya. (AFP/cak/dwi)
Kongres itu merupakan yang pertama kali digelar NLD dalam menghadapi pemilu 2015. Ratusan kader berkumpul di Yangon untuk menghadiri kongres itu. Unjuk kekuatan politik tersebut tidak mungkin terjadi pada era rezim junta militer pada masa lalu.
Kongres juga membahas tantangan yang bakal dihadapi NLD di tengah minimnya pengalaman dalam berkompetisi saat menghadapi pemilu mendatang. "Kita harus merebut kesempatan ini," ujar Suu Kyi di depan sekitar 850 orang perwakilan partai yang hadir dalam kongres tiga hari itu.
Suu Kyi terpilih secara aklamasi. Penunjukan tokoh yang belasan tahun menjadi tahanan rumah itu mengecewakan kader yang menginginkan muncul darah baru dan adanya penyegaran dalam kepemimpinan partai oposisi utama di Myanmar tersebut.
NLD terus didesak agar memberikan kesempatan bagi kader muda untuk memimpin. Sebab, saat ini kepemimpinan partai itu masih didominasi para aktivis dari angkatan 1980-an dan 1990-an yang dijuluki sebagai "paman-paman NLD".
"Kami tak sepenuhnya puas. Kami menerima keputusan kongres dan akan mendukung. Tetapi, kami sesungguhnya menginginkan darah baru di jajaran kepemimpinan," kata seorang kader muda yang tidak mau disebut identitasnya. Selain memilih Suu Kyi sebagai ketua umum, perwakilan NLD juga menunjuk 15 anggota inti eksekutif partai.
"Kami ingin melihat para kader berusia 40-50-an tahun, serta yang terdidik, dan berpengalaman di dunia politik dilibatkan dalam kepemimpinan partai," lanjut dia.
Jubir NLD Han Tha Myit menyatakan bahwa pihaknya memahami keinginan agar kader muda memimpin partai. "Itu juga menjadi perhatian utama kami. Hampir semua pemimpin senior kami sudah menua," ucapnya. (AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Rumah Persembunyian Pasukan Sulu Dirobohkan
Redaktur : Tim Redaksi