jpnn.com - “Apa yang dialami saat ini, setelah menjadi juara umum di SEA Games 2011, Indonesia semakin berat untuk membawa ke hasil maksimal di berbagai even internasional yang diikuti,” terang Tono.
Pola pembinaan yang salah dianggap menjadi factor utama beratnya misi tersebut. Sebab, selama ini pembinaan di Indonesia memang tidak focus. Banyak cabor Olimpiade yang dicampur dengan non olimpic. Hal tersebut berbeda dengan negara tetangga yang memang sangat intensif membina cabor Olimpic. Malaysia misalnya. Negeri Jiran, julukan Malaysia terus melakukan pembinaan terhadap balap sepeda maupun loncat indah.
BACA JUGA: Menang Tipis Atas Persiba, Persib Masuk 4 Besar
Begitu juga dengan Filipina yang memang getol membina tinju. Tak heran, banyak petinju Filipina yang mengorbit di pentas internasional.
Selain itu, pendanaan juga menjadi hal yang tidak mendukung. Beberapa kali KONI mengeluhkan minimnya support financial yang dilakukan Pemerintah untuk membina olahraga di Indonesia.
BACA JUGA: Sriwijaya FC Bantah Bidik Diego Michiels
“Tapi, mau tak mau, Indonesia harus lebih berprestasi di Olimpiade 2016. Indonesia harus bisa memperbaiki peringkat serta perolehan medali,” tegas Tono. (jos/mas/jpnn)
BACA JUGA: Messi Dianggap Setengah Hati Bela Argentina
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gede Widiade tak Kapok Urus Sepakbola
Redaktur : Tim Redaksi