jpnn.com - JAKARTA - Rencana renovasi Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta untuk menghadapi Asian Games 2018 mengundang pertanyaan. Pasalnya, perbaikan tersebut kemungkinan malah bakal menghilangkan trek pacuan kuda itu sendiri.
“Saya melihat dari aspek kepentingan olahraga berkuda di DKI Jaya. Saya setuju jika Pulomas direnovasi dan dibuat sarana berkuda untuk nomor equestrian yang dipertandingkan di Asian Games nanti. Tapi, seharusnya renovasi itu tidak menghilangkan pacuan kudanya itu sendiri,” ujar Ketua Umum KONI DKI Jaya, Raja Sapta Ervian ketika hadir dalam Kejuaraan Berkuda Dua Mahkota di Pulomas, Jakarta, Minggu (27/3).
BACA JUGA: Clippers Pastikan Tempat di Playoff NBA, Siapa Lagi?
Pria yang akrab disapa Eyi ini mengatakan, sekarang di DKI Jaya sendiri sudah minim sarana dan prasarana olahraga. Menyangkut Pulomas, cabang pacuan kuda salah satu cabang yang dipertandingkan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Hampir setiap minggu di Pulomas ada lomba pacuan kuda dan animo masyarakat cukup besar. Seharusnya, rencana renovasi ini juga harus mengacu pada kepentingan olahraga di DKI Jaya. Karena jika pacuan kuda dihapuskan tidak gampang untuk merelokasinya,” ungkapnya lagi.
BACA JUGA: Tajam, Penyerang Spurs Ini Pantas Gabung Los Blancos
Menurut Eyi, pihak pengembang seharusnya merenovasi pacuan kuda ini berstandar international. “Seharusnya ada sinkronisasi hingga tidak terjadi rencana ini,”papar Eyi.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Pordasi DKI Jaya Alex Asmasoebrata. Dia menolak jika pacuan kuda Pulomas dihilangkan. “Jika memang Pacuan Kuda direnovasi kami setuju. Tapi, jika dibongkar dan kemudian direlokasi ke tempat yang belum jelas kami akan menolaknya,” kata Alex.
BACA JUGA: Dihajar Pemain Maluku, Wasit Hadiana pun Terkapar
Menurutnya, Pacuan Kuda Pulomas adalah salah satu sarana olahraga yang bersejarah. Ketika pertama kali didirikan 1970 oleh Presiden Soeharto, venue ini merupakan yang terbesar di Kawasan Asia Tenggara. (bam/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibungkam Soton, Skrtel Dituding Penyebab Kekalahan Liverpool
Redaktur : Tim Redaksi