Konsulat Jenderal  RI untuk Australia Barat yang baru ditunjuk berharap dirinya dapat menggunakan posisinya untuk memperbaiki kemitraan dagang yang saling menguntungkan untuk kedua negara.

 

BACA JUGA: Qantas Dinobatkan Sebagai Maskapai Paling Aman di Dunia

Ade Padmo Sarwono, sejak Desember 2014 lalu didapuk  menjabat sebagai perwakilan utama Pemerintah Indonesia di Australia Barat setelah sebelumnya ditugaskan di Northern Territory. Sarwono mengatakan hubungan Indonesia dan Australia sangat kuat dan pertumbuhan kalangan menengah di Indonesia dapat mendorong peningkatan barang-barang dari Australia. Namun menurutnya perlu ditambah peluang impor bagi produk Indonesia seperti buah ke Australia. "Saya akan berusaha yang terbaik untuk menyeimbangkan kerjasama perdagangan setidaknya agar sejumlah produk Indonesia bisa masuk ke Australia Barat atau Australia," katanya. "Saya hendak mengeksplorasi produk apa saja dari Indonesia yang potensial untuk dipasarkan di Australia Barat," tambahnya. Sarwono mengatakan dia berencana meningkatkan peluang bagi produsen dan pebisnis Indonesia untuk membuka pasar di Australia Barat karena kerjasama dagang yang ada saat ini hanya menguntungkan produsen Australia Barat saja. "Saya pikir kita [harus] melihat perubahan investasi lebih kearah perdagangan komoditas diantara kedua belah pihak di Indonesia dan Australia Barat, "katanya. Selain itu Sarwono juga berharap kedepan akan ada peluang pertukaran keterampilan dan pengetahuan yang lebih besar antara produsen Australia dan Indonesia Barat. Dia berharap produsen ternak Australia Barat dapat bercermin pada hubungan dekat yang ditunjukan Asosiasi Peternak Northern Territory dengan produsen di Indonesia. Tahun ini Asosiasi NT Peternak meluncurkan sebuah inisiatif untuk melatih mahasiswa Indonesia di stasiun ternak di Top End. "Saya ingin melihat ada program serupa semacam yang dilakukan peternak NT untuk diimplementasikan di Australia Barat,"
Sarwono mengatakan eksportir ternak Australia mendapatkan keuntungan dari pasar Indonesia, tapi produsen lokal di Indonesia perlu juga dibantu meningkatkan kemampuannya untuk menstabilkan pasar domestik. Permintaan untuk komoditi daging sapi eksport dari Australia ke Indonesia diperkirakan akan terus bertambah menyusul terus berkembangkan kalangan menengah di Indonesia yang membutuhkan daging berkualitas baik. Namun Sarwono mengakui ada banyak tugas yang harus dilakukan untuk menstabilkan harga daging sapi di dalam negeri. "Rantai suplay yang berkelanjutan diharapkan akan membuat harga daging sapi lebih stabil," katanya. Suplay yang konsisten digabungkan dengan peningkatan keterampilan peternak lokal di Indonesia akan dapat menstabilisasi harga. "Saya hendak mendorong adanya interaksi yang lebih baik antara produsen di Australia Barat dengan peternak Indonesia," katanya "Kita perlu meningkatkan kapasitas untuk memproduksi ternak sapi yang baik," Sarwono juga menyambut baik langkah pemerintah Australia Barat untuuk membuka perwakilan di Jakarta. Menteri Utama Australia Barat, Colin Barnett membalikan keputusannya untuk memperat perdagangan dengan Indonesia pekan lalu. Barnett menyatakan tidak hanya kantor perwakilan dagang Australia Barat di Jakarta dibuka kembali, tapi dia juga akan mempekerjakan direktur regional dan pegawai perdagangan. Sarwono mengatakan kantor perdagangan adalah poin penting dari kontak antara produsen Australia dan Indonesia Barat. Dia mengatakan keberadaan kantor perwakilan dagang penting untuk mendorong  pembangunan industri pariwisata, bisnis, serta perdagangan.  

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa-Siswi di Victoria Diperkenalkan Masalah Kekerasan di Dunia Maya

Berita Terkait