jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Media Survei Nasional (Median) mencatat tren kenaikan elektabilitas Partai NasDem usai mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) mereka untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
NasDem deklarasi mengusung Anies sebagai capres pada 3 Oktober 2022 lalu. Sementara, survei Median digelar pada 9-17 November atau sekitar sebulan setelah deklarasi oleh NasDem.
BACA JUGA: Anies Baswedan Bakal Safari Politik ke Daerah Ini
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyatakan pihaknya mencatat elektabilitas NasDem berada di angka 7,4 persen.
Angka tersebut meningkat tajam dari hasil survei Median pada Maret 2022 yakni sebanyak 4,5 persen.
BACA JUGA: Demi Pilpres Berkualitas, NasDem Ogah Anies Baswedan Dicap dengan Politik Identitas
"NasDem naik dari 4,5 persen ke 7,5 persen. Ini naik cukup besar. Hampir dua kali lipat," kata Rico Marbun dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Selasa (29/11).
Rico menjelaskan faktor utama kenaikan elektabilitas NasDem ialah karena sosok Anies Baswedan yang akan didukung menjadi Capres pada 2024 mendatang.
BACA JUGA: Ada Spanduk NII Garut Dukung Anies Baswedan, NasDem Tak Ambil Pusing
Tak hanya itu, Rico menyebutkan dalam survei yang dilakukan, pihaknya bertanya alasan responden memilih NasDem.
"18 persen responden memilih karena faktor Anies Baswedan. Kemudian ada 16,9 persen menjawab karena kader NasDem turun ke bawah, dan jawaban terbanyak ketiga karena kinerja partai sudah terbukti," lanjutnya.
Rico menambahkan upaya Anies Baswedan yang kerap turun ke lapangan bersama kader NasDem belakangan ini turut mendongkrak elektabilitas parpol besutan Surya Paloh itu.
"Saya agak kurang sependapat bila NasDem alami kerugian elektoral. Ternyata tidak ya dari temuan ini," jelasnya.
Selain NasDem, Median juga mencatat kenaikan elektabilitas juga dialami Golkar, PKB, Gerindra, PPP, dan PDIP.
Rico merinci elektabilitas PDIP berada di angka 22,5 persen. Angka ini naik dari hasil survei bulan Maret 2022 lalu sebesar 19,6 persen.
Kemudian elektabilitas Partai Gerindra naik dari 13,5 persen menjadi 14,4 persen saat ini. Lalu, disusul Golkar naik dari 8,8 persen jadi 11,2 persen.
"PKB juga naik dari 8,6 persen jadi 10,2 persen dan PPP awalnya 2,5 persen kini naik 3,9 persen," ungkapnya.
Selain itu, Rico juga menyebutkan ada sejumlah partai yang elektabilitasnya turun yakni Demokrat dan PKS.
Rico merinci Partai Demokrat alami penurunan dari hasil survei pada Maret 2022 lalu yang mendapatkan 10,6 kini menjadi 8,5 persen. Lalu, PKS juga alami penurunan dari 6,3 persen menjadi 5,1 persen.
Survei Median ini digelar pada 9-17 November 2022. Sampel survei ini sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar+/2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra