jpnn.com, JAKARTA - Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy Satyo Purwanto berharap publik tidak menaruh curiga atas kejadian mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Terlebih lagi, kata dia, dengan mengaitkan kehadiran Gatot dengan upaya politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
BACA JUGA: Ujang Sebut Gatot Nurmantyo Punya Dua Pilihan, Jangan Sampai Salah Langkah
"Menurut saya kehadiran GN di acara deklarasi KAMI nampaknya tidak berkaitan dengan panggung politik hajatan pemilu 2024," kata Satyo dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Rabu (19/8).
Dia mengatakan, entitas KAMI bukanlah urusan politik, sehingga sulit mengaitkan kehadiran Gatot saat deklarasi untuk politik 2024. KAMI bergerak karena urusan moral melihat kondisi bangsa yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Tokoh KAMI Gatot Nurmantyo Berpeluang jadi Capres, tetapi...
"Entitas KAMI layaknya seperti katalisator perjuangan moral dalam konteks kekinian yang artinya bicara kondisi bangsa dan negara yang tengah menghadapi resesi akibat Covid-19," ucap dia.
"KAMI bisa diibaratkan seperti oase bagi masyarakat yang digelayuti rasa tidak pasti atas masa depan akibat ketidakpuasan cara penanganan pandemi oleh pemerintah yang mengakibatkan kontraksinya perekonomian masyarakat," ungkap dia.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Ingin Maju Capres Lewat KAMI? Ari: Eranya Sudah Selesai
Berkaca dari situ, ujar dia, Gatot pun terpanggil untuk ikut serta dalam gerakan moral bersama KAMI. Setidaknya Gatot ingin berjuang untuk menghadirkan harapan kepada rakyat di tengah situasi serbasulit.
"Sepertinya kehadiran GN lebih kepada moral hazard sebagai purnawirawan Panglima TNI sudah pasti jiwa korsanya terpanggil untuk memberikan kontribusi bagi siapa pun yang mau berjuang untuk menumbuhkan harapan hidup bagi masyarakat banyak," pungkas dia. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan