Konon Pertemuan Prabowo dengan Ketum Partai KIM Plus Membahas Politik Kebangsaan

Minggu, 29 Desember 2024 – 17:31 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Saleh Partaonan Daulay. Foto: Aristo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay merasa heran masih ada pihak yang berupaya menjelek-jelekkan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Aneh saja, sih. Prabowo bertemu dengan para pimpinan parpol saja jadi bahan perbincangan. Parahnya, ada saja yang menilai tidak baik," kata Saleh melalui layanan pesan, Minggu (28/12).

BACA JUGA: Mengapa Surya Paloh Tak Hadir di Pertemuan Ketum Parpol Koalisi Pemerintahan Prabowo?

Wakil Ketua Umum PAN itu mengatakan Prabowo ketika mengumpulkan pimpinan partai KIM Plus untuk mengupayakan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Hal demikian, kata Saleh, seperti diucapkan para tamu yang diundang Prabowo ke kediaman Ketum Gerindra itu, Jakarta Selatan, Sabtu (27/12) sore.

BACA JUGA: Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD

"Pengakuan mereka yang hadir, Presiden fokus ke upaya pengamanan kepentingan masyarakat di akhir tahun," ujarnya.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan pembahasan utama dari pertemuan Prabowo dengan ketum partai dari KIM Plus ialah politik kebangsaan.

BACA JUGA: Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025

"Kalau pun ada nuansa politik, dipastikan arahnya itu politik kebangsaan, bukan politik kekuasaan," kata Saleh.

PAN, kata dia, terus mendukung pemerintahan era Prabowo. Sebab, eks Danjen Kopassus itu banyak membuat program prorakyat setelah menjabat.

Semisal, lanjut Dapil II Sumatera Utara (Sumut), Prabowo bisa menaikkan gaji guru dan buruh dan bakal memberikan makan siang gratis, membuat program swasembada pangan, akses petani ke pupuk, hingga mengupayakan ongkos haji diturunkan.

"Ada banyak kebijakan lain yang sudah disusun. Perlahan, tetapi pasti, semua akan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku," ungkap Saleh.

Dia berharap ke depan semua pihak bisa proporsional dalam menyampaikan kritik dan tidak mencampuradukan tanggapan dengan tendensi politik yang negatif.

"Sudah saatnya kontestasi politik diubah menjadi kompetisi mencari amal kebajikan," kata Saleh. (ast/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler