jpnn.com, SURABAYA - Vaksin Nusantara besutan Mantan Menkes Terawan Agus Putranto kabarnya akan dibeli Turki sebanyak 5,2 juta dosis.
Kabar tersebut disampaikan Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Chairul Anwar Nidom.
Dia mendengar informasi itu saat mengadakan rapat bersama Terawan beberapa waktu lalu.
"Itu memang yang saya dengar, waktu itu Pak Terawan bilang ini sudah ada yang pesan dari Turki 5,2 juta," kata dia saat dihubungi, Jumat (27/8).
Selain itu, Turki juga mempersilakan vaksin Nusantara untuk uji klinis fase ketiga dilakukan di negeri bulan sabit itu.
"Itu Turki yang menawarkan sendiri," ujar dia.
Nidom menjelaskan uji fase ketiga itu harus bersifat global, artinya kalau memang mau dipakai untuk seluruh dunia harus sama seperti vaksin merek Sinovac dan jenis lainnya.
Turki pun sudah tak mempermasalahkan mengenai halal dan haram vaksin, karena mayoritas penduduknya di sana Islam.
"Nanti mekanismenya seperti apa itu saya belum tahu, apakah pemerintah dengan pemerintah atau perusahaan dengan perusahaan," jelas dia.
Menurut Nidom, apabila kerja sama itu antara pemerintah harus ada legilitas terlebih dahulu.
"Nah itu yang saya belum tahu, bagaimana mekanismenya," tambah dia.
Vaksin Nusantara diketahui belum memasuki uji klinis fase ketiga dan masih bersifat penelitian autologus berdasarkan kesepakatan tiga pihak yakni TNI, Kemenkes, dan BPOM sejak 19 April 2021.
BPOM hanya memberi izin darurat tujuh jenis vaksin di antaranya Comirnaty (Pfizer), Sputnik-V, Sinovac (CoronaVac), Vaksin covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, sampai Sinopharm, dan Moderna. (mcr12/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA JUGA: Jerinx SID Menunggu Vaksin Nusantara, Ini Alasannya
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Arry Saputra