Konsentrasi Pada UMKM

Selasa, 15 Juni 2010 – 11:48 WIB

JAKARTA - PT Bank Jawa Barat Banten Tbk (BJBR), membanderol harga penawaran umum saham perdananya (initial public offering/IPO) sebesar Rp 510 - Rp 680 per lembar sahamTarget dana maksimum yang dibidik perseroan senilai Rp 1 triliun dari 20 persen saham yang ditawarkan

BACA JUGA: JASA Kembali Berpeluang Melantai di BEI

IPO ini ditujukan untuk mendukung ekspansi kredit perseroan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Selain itu, ada kemungkinan ditingkatkan menjadi 30 persen atau setara Rp 1,4 triliun - Rp 1,5 triliun
"Namun, dalam permohonan penawaran umum perdana saham kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), perusahaan menyatakan akan melepas 20 persen saham," papar Agus Ruswendi, Direktur Utama Bank Jabar Banten, di Jakarta.

Agus menyatakan, perseroan akan melepas saham seri B sekitar 1,8 miliar unit dengan nilai nominal Rp 250 per saham

BACA JUGA: Fokus Kembangkan Gerai

Setelah masa penawaran, jumlah saham menjadi 9,1 miliar yang terdiri atas saham seri A sebanyak 7,3 miliar dan seri B yang mencapai 1,8 miliar unit, termasuk program Karyawan dan Manajemen Bank Jabar Banten (program EMSA) sebanyak 181,2 juta unit
"Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Bahana Securities dan PT CIMB Securities Indonesia," tambahnya.

Dia menuturkan, dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit perseroan termasuk sektor UMKM yang meliputi kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi sebesar 80 persen

BACA JUGA: Gelar Midnight Sale

Selanjutnya, sekitar 10 persen untuk perluasan jaringan melalui jaringan melalui pembukaan kantor cabang, kantor kas, payment point dan lain sebagainya"Dan, sebesar 10 persen lagi, untuk pengembangan teknologi informasi melalui pembelian software dan hardware guna menunjang kegiatan usaha perseroan," ucapnya.

Sementara Andi Sidharta, Director Investment Banking PT Bahana Securities, menuturkan, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan  beberapa investor yang qualified di dalam dan luar negeri untuk menawarkan saham perdana tersebutMenurutnya, respon pasar sangat positif dan siap menyerap"Pihak asing sangat berminat untuk menyerap apa yang kami tawarkan," tukas Andi.

Usai IPO, struktur kepemilikan Pemprov Jabar menjadi 41 persen, Pemerintah dan Kabupaten se-Jawa Barat 25 persen, Pemprov Banten 6 persen, Pemerintah Kota dan Kabupaten se-Banten 8 persen, masyarakat 18 persen, serta Karyawan dan Manajemen Bank Jabar Banten (program EMSA)  persenPerseroan akan mendapatkan efektif dari Bapepam-LK 29 Juni 2010, masa penawaran 1,2, dan 5 Juli, penjatahan 6 Juli, pengembalian uang pemesanan 7 Juli, distribusi saham secara elektronik 7 Juli, dan pencatatan 8 Juli 2010.

Setelah IPO, perseroan bakal menerbitkan obligasi Rp 2 triliun semester II 2010Menurutnya, tujuan perseroan menerbitkan obligasi, untuk memperbaiki struktur pendanaannyaPasalnya, pendanaan perseroan selama ini didominasi pinjaman jangka pendekHanya saja, pihaknya belum memutuskan apa bentuk dari obligasi tersebut

Ada kemungkinan obligasi itu berbentuk konvesional, obligasi syariah (sukuk), atau obligasi subordinasi (subdebt)Bank Jabar Banten pada 2009, membukukan laba bersih sebesar Rp 709 miliar naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 542 miliar

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 29,28 persen menjadi Rp 23,718 triliun dengan giro Rp 8,272 triliun, tabungan Rp 3,802 triliun, dan deposito Rp 11,644 triliun"Dana pihak ketiga (DPK) kita anggarkan Rp 29,8 triliun meningkat 25 persen dari tahun laluLaba bersih ditarget tumbuh 30 persen dari Rp 709 miliar, menjadi Rp 921,7 miliar," ungkapnya(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kucurkan Rp 2 Miliar untuk Rio Haryanto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler