Konsep Kekuatan Cerdas Berbasis Nilai Versi Anies Relevan dengan Situasi Global

Minggu, 03 Desember 2023 – 10:31 WIB
Anies Baswedan. Foto: Tim Media AMIN

jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pakar Timnas AMIN Fahrus Zaman Fadhly memandang gagasan calon presiden Anies Baswedan soal kekuatan cerdas berbasis nilai, relevan dengan kondisi global.

Anies mengungkap gagasannya tersebut pada Foreign Policy Challenge for The Next President, Sabtu (2/12). Acara itu dihadiri sejumlah duta besar negara asing, akademisi, hingga anak muda.

BACA JUGA: Gagasan Anies soal Bagaimana Indonesia Menghadapi Tantangan Global

Fahrus mengatakan pendekatan itu sesuai dengan keadaan dunia yang makin kompleks.

"Pernyataan Pak Anies sangat tepat dalam konteks saat ini. Indonesia perlu memiliki visi yang jelas dan strategi yang kuat untuk menghadapi tantangan global yang makin rumit," ujarnya.

BACA JUGA: Anies Pastikan Kunjungan Kenegaraan ke Palestina Bakal Jadi Prioritasnya

"Konsep 'kekuatan cerdas berbasis nilai' memberikan pandangan yang holistik tentang bagaimana Indonesia dapat berperan sebagai pemain utama dalam diplomasi global," imbuh Fahrus.

Dosen di Universitas Kuningan, Jabar Barat ini menyoroti pentingnya komponen "nilai" dalam pendekatan ini.

BACA JUGA: Kreator Konten AMIN Mengampanyekan Perubahan & Karya Bermutu

"Nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, keragaman budaya, dan keberlanjutan lingkungan adalah aset berharga yang dimiliki Indonesia. Dengan memasukkan nilai-nilai ini dalam kebijakan luar negeri, Indonesia dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas di tingkat global," katanya.

Fahrus juga mengapresiasi fokus Anies kepada ekonomi yang adil dan lingkungan yang lestari.

"Ketidaksetaraan ekonomi dan perubahan iklim adalah tantangan serius yang dihadapi dunia saat ini. Dengan memprioritaskan ekonomi yang adil dan perlindungan lingkungan, Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dalam mencari solusi global untuk masalah-masalah ini," katanya.

Fahrus juga menekankan pentingnya diplomasi proaktif dan inklusif.

"Diplomasi yang mempromosikan dialog dan kerja sama adalah kunci dalam mengatasi konflik dan mencapai perdamaian. Indonesia dapat berperan sebagai mediator yang efektif dalam berbagai konflik regional dan global," ujarnya. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler