Konsep Koperasi Petani Modern Harus Jadi Percontohan

Jumat, 01 September 2017 – 19:20 WIB
Presiden Joko Widodo usai meninjau Koperasi Arromah PT BUMR Pangan Terhubung di Sukabumi, Jumat (1/9). Foto: Setpres

jpnn.com, SUKABUMI - Presiden Joko Widodo meminta konsep koperasi petani secara modern yang dimotori oleh PT BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat) Pangan Terhubung di Sukabumi, menjadi percontohan untuk di daerah lain.

Demikian disampaikan Jokowi-sapaan presiden saat mengunjungi Koperasi Arromah PT BUMR Pangan Terhubung di Sukabumi, Jumat (1/9).

BACA JUGA: Usai Salat Iduladha, Jokowi Serahkan Sapi Kurban

“Karena saya sudah dengar lama di PT. BUMR Pangan di Sukabumi ini adalah yang sering saya sampaikan mengkoorporasikan petani, ya ini,” katanya kepada jurnalis setelah meninjau penggilingan beras milik koperasi tersebut.

Presiden mengapresiasi pendirian koperasi itu karena konsep korporasi petani dilakukan secara menyeluruh mulai pengolahan sampai penjualannya. Hal ini termasuk pengemasan yang modern dan menarik sehingga bisa masuk langsung ke industri retail.

BACA JUGA: Hmmm, Prabowo Lebih Kuat Jadi King Maker ketimbang The Winner

“Dalam skala yang besar ada economic skill dikerjakan dengan cara-cara modern. Di-packaging seperti ini kemasannya. Sangat modern, sangat menarik. Bisa masuk langsung ke retail. Petani diajak berkelompok dalam sebuah skala industri," tutur Jokowi.

Selain itu, lanjutnya, sistem penanaman juga dilakukan secara modern dengan melibatkan teknologi modern untuk mengetahui lokasi lahan, kondisi lahan, termasuk sistem pemasarannya yang dilakukan secara online.

BACA JUGA: Jokowi Serahkan 5500 Sertifikat Tanah di Sukabumi

“Saya kira petani kita harus seperti itu. Jadi saya kira akan saya copy. Mungkin minggu depan, Pak Luwarso (Pimpinan PT BUMR Pangan Terhubung) akan kami undang ke Istana untuk bicara. Saya ingin ini dicopy sebagai sebuah contoh untuk tempat-tempat yang lain. Biar nanti dikomandani pak Luwarso," ucap suami Iriana.

Saat ini, sekitar 1.000 hektare lahan pertanian sudah tergabung dalam koperasi tersebut. Dengan jumlah lahan itu dibutuhkan sekitar Rp 48 miliar guna mendirikan koperasinya. Presiden mengaku akan membuat konsep seperti ini termasuk mencarikan solusi sistem pendanaannya.

“Kalau skala lima ribu (hektare) kurang lebih Rp 254 miliar. Memang harus seperti itu. Ini yang akan saya temukan. Sehingga nanti bagaimana pinjam ke banknya, bagaimana cara mengangsur dan petani bisa semuanya kita libatkan,” tuturnya.

Presiden pun mengatakan akan mengundang Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ke Istana Kepresidenan untuk mengembangkan konsep koperasi modern tersebut.

PT. BUMR Pangan Terhubung merupakan koperasi yang melakukan proses pengolahan beras dari hulu ke hilir dengan menggandeng para petani sekitar. Koperasi itu juga memberikan pendampingan selama masa tanam termasuk menyediakan pinjaman modal.

Panen dan pengemasannya pun kemudian diolah dengan menggunakan teknologi modern, termasuk penjualannya yang didistribusi secara langsung ke toko retail maupun menggunakan media sosial. Nantinya, hasil penjualan akan dibagi dengan para petani anggota koperasi tersebut.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peluang Jokowi-Puan Menang di Pilpres 2019 Sangat Tipis


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler