jpnn.com, JAKARTA - Masjid Istiqlal yang baru saja selesai direnovasi mulai melirik potensi dunia digital untuk meningkatkan brandingnya sebagai wisata religi global.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasarudin Umar mempertegas visinya agar rumah ibadah umat Islam terbesar di Asia Tenggara ini dapat lebih bersahabat dengan kalangan milenial dan media sosial.
BACA JUGA: 40 Personel TNI AD Rampungkan Penataran Rohani Islam di Istiqlal, Begini Harapan Jenderal Andika
“Saya memiliki visi agar Masjid Istiqlal bertransformasi menjadi kiblat Islam moderat masa depan,” kata Nasarudin Umar, dalam Webinar Nasional bertema "Potensi Wisata Religi di Indonesia dan Pemanfaatan Media Sosial”, baru-baru ini.
Menurut Guru besar UIN Syarif Hidayatullah ini, perlu mengenal pentingnya pemahaman dunia digital agar makin dikenal secara globa sebagai ikon wisata religi.
BACA JUGA: Khofifah dan Habib Hadi Optimistis Peninggalan Rasulullah jadi Wisata Religi
“Kaum milenial harus cinta Masjid Istiqlal,” ujar Nasarudin Umar.
Konsep New Istiqlal rencananya akan diresmikan pada awal tahun 2021. Fasilitas masjid juga akan ditingkatkan demi menunjang visinya sebagai lokasi wisata religi internasional.
BACA JUGA: Wisata Religi Akan Dikembangkan di Jabar
Selain itu, media sosial dan akun digital Masjid Istiqlal juga akan dikelola secara profesional agar lebih dekat dengan kalangan milenial.
Analis Kebijakan Madya pada Asdep Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antarlembaga Kementerian Pariwisata dan ekonomi Kreatif Rinto Taufik Simbolon mengatakan, langkah Masjid Istiqlal untuk lebih memanfaatkan media online dan media sosial sebagai sarana promosi wisata religi adalah hal tepat.
"Potensi promosi wisata adalah milenial travellers dan diaspora Indonesia di luar negeri. Oleh karena itu sarana memperkenalkan kepada milenial dan diaspora adalah dengan memanfaatkan promosi digital,” pungkasnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh