Konser Musik Klasik Hindari Bunuh Diri

Senin, 15 April 2013 – 12:13 WIB
CHICAGO - Alunan musik klasik terdengar merdu Minggu (14/4) di rumah tahanan Cook County di Chicago Barat. Konser musik klasik ini khusus yang ditampilkan  anak-anak dan remaja  yang tengah bermasalah dengan hukum.
 
Mereka merupakan tersangka kriminal, mulai dari pengedar ganja sampai pelaku pembunuhan. Konser yang digagas Direktur Chicago Simponi, Riccardo Mutti dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dan praktik kepada para anak bermasalah tersebut. Sebelum tampil 10 pemusik dadakan yang tengah menunggu hari sidang itu, mendapat pelatihan khusus selama seminggu bersama pemain orkestra.

"Ini awal indah bagi kalian dan kami semua. Nantinya setelah kalian bebas, masyarakat akan menghargai kalian," ucap Mutti selepas konser yang berlangsung 45 menit berakhir. Seperti diberitakan huffingtonpost, Senin (15/4), konser diawali komposisi tabuhan bas "Bach Suite" kemudian diikuti rap dari grup remaja tadi. Seorang rapper muda kemudian berkata soal masalah hukum yang tengah dihadapinya.
 
"Aku berharap hakim akan memberikan yang terbaik. Aku berdoa Tuhan memberikan jalan agar aku bisa lepas dari semua kesulitan ini," katanya. Kolaborasi cukup unik tersebut langsung memicu tangis penonton. 

"Oh Tuhan begitu istimewanya mereka," ucap seorang wanita yang terpaksa menundukan kepala agar tangisnya tak terlihat oleh penonton lain. Penonton lain terlihat matanya berkaca-kaca.

Mutti menyebut, kolaborasi musik klasik dalam sel tahanan yang dilakukannya bertujuan untuk memberi pelatihan dan inspirasi baru bagi kaum muda bermasalah. Dan niat mulia itu sepertinya berhasil. "Aku belajar banyak dari musik klasik. Dan sekarang aku menyukainya," ucap seorang remaja yang hanya dipanggil Ricky.

Data tahun 2012, rumah tahanan Cook County dihuni setidaknya 250 anak atau remaja bermasalah. Menurut pejabat penjara setempat, hampir tiap hari selalu ada percobaan bunuh diri atau setidaknya pembicaraan untuk mengakhiri hidup dari penghuni penjara. Apa yang dilakukan Mutti bertujuan agar mereka bisa melupakan selamanya perbuatan nekat tersebut. (pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai Musim Semi di AS, Tiga Tewas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler