jpnn.com, JAKARTA - Pembatalan konser Slank di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta membuat fan kecewa. Banyak penggemar, khususnya Slankers menumpahkan kekecewaan lewat akun Instagram resmi The Ocean Entertainment selaku promotor konser.
Fan menanyakan alasan teknis apa yang membuat konser Slank di GBK batal. Padahal menurut mereka, ini hanya tersisa lima hari lagi. Bahkan, Slankers dari luar kota yang sudah berencana datang.
BACA JUGA: Konser 36 Tahun Slank di GBK Batal
"Kasihan yang sudah pesan tiket kereta, pesawat, terus yang sudah ngajuin cuti. Saya sangat kecewa @ocean.ent_live," tulis @roiyan_elja.
"Batal? Ngaco lo @ocean.ent_live, sebutin kendala teknis apaan?," komentar @mch_mukhlis.
BACA JUGA: Slank Batal Konser di GBK saat Malam Tahun Baru, Bagaimana Ganti Rugi Tiket?
Sementara itu, Slank sampai saat ini belum buka suara soal pembatalan konser di GBK oleh promotor. Dihubungi jpnn.com via pesan singkat, Bimbim sebagai drummer Slank belum memberi jawaban.
Diberitakan sebelumnya, konser ulang tahun Slank ke-36 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta batal digelar.
BACA JUGA: Slank Undang Pak Jokowi Rayakan Tahun Baru di GBK
Pertunjukan bertajuk Slanking Forever 36 itu awalnya direncanakan diadakan pada malam tahun baru, Selasa, 31 Desember 2019.
Pembatalan konser Slank diumumkan langsung oleh The Ocean Entertainment selaku promotor. Penyelenggara mengungkapkan bahwa konser urung diadakan karena alasan teknis (technical issue).
"Karena keadaan yang tidak terduga, alasan teknis, maka kami akan membatalkan pertunjukaan konser SLANKING FOREVER 36," kata Niken Ayu dan Robert Kwon selaku CEO dari The Ocean Entertainment kepada jpnn.com, Kamis (26/12).
Promotor memastikan bahwa penonton yang telah membeli tiket akan mendapat ganti rugi. Tiket yang telah dibeli bisa dikembalikan seratus persen yang prosesnya dimulai 6 Januari 2020.
Konser Slanking Forever 36 rencana diadakan untuk merayakan ulang tahun ke-36 grup rock legendaris, Slank. Namun pertunjukan grup yang diisi Bimbim, Kaka, Ridho, Abdee, dan Ivanka itu ternyata urung dilaksanakan.(mg3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra