Konservasi Internasional Rilis Daftar Spesies Terancam Punah

Rabu, 12 September 2012 – 23:46 WIB
SEOUL - Lembaga Konservasi Internasional merilis daftar spesies paling terancam punah di dunia.  Laporan ini diharapkan bisa mendukung langkah-langkah konservasi untuk menghindarkan spesies tersebut dari kepunahan.

"Semua spesies yang terdaftar unik dan tak tergantikan. Jika mereka menghilang, tidak ada jumlah uang yang dapat membawa mereka kembali. Namun, jika kita mengambil tindakan segera kita dapat memberi mereka kesempatan berjuang untuk bertahan hidup. Tapi ini membutuhkan masyarakat untuk mendukung posisi moral dan etika bahwa semua spesies memiliki hak yang melekat untuk hidup, " beber Dr Ellen Jagal dari Zoological Society of London seperti dikutip sci-news.

Dijelaskan, selama ini masyarakat pendonor dan gerakan konservasi lebih condong ke arah pendekatan "apa yang bisa lakukan untuk alam kita", di mana spesies dan habitat liar dinilai dan diprioritaskan sesuai dengan manfaat yang mereka berikan bagi manusia. Hal ini dipandang menyulitkan bagi langkah-langkah konservasi untuk melindungi spesies yang paling terancam di planet ini.

"Apakah spesies ini memiliki hak untuk bertahan hidup atau kita memiliki hak untuk menggiring mereka ke kepunahan?, " tegasnya.

Penurunan spesies selama ini terutama disebabkan oleh aktivitas manusia. Namun, ilmuwan percaya kepunahan tersebut masih bisa dihindari jika ada upaya konservasi secara khusus dan terencana. Tindakan konservasi tersebut bisa memberikan hasil contohnya spesies kuda Przewalskiu, Equus Ferus, dan paus Humpback, serta Megaptera novaeangliae, yang telah diselamatkan dari kepunahan.Daftar 100 spesies terancam yang dirilis lembaga Konservasi Internasional tersebut berada di 48 negara yang berbeda.

Sebagian dari daftar tersebut akan menghilang sepenuhnya jika tidak ada yang dilakukan untuk melindungi mereka. Spesies tersebut antara lain, sloth berjari tiga kerdil dan Bradypus pygmaeus, adalah salah satu hewan menghadapi masa depan yang suram.Sloth saat ini hanya ditemukan di Escudo Island, sekitar 17 km lepas pantai Panama. Lokasi itu adalah satu-satunya tempat di dunia di mana sloths kecil ditemukan.

Demikian pula dengan Saola Pseudoryx nghetinhensis, yang merupakan salah satu mamalia yang paling terancam di Asia Tenggara. Dikenal sebagai unicorn Asia karena kelangkaannya, populasi kijang ini mungkin turun hingga menyisakan beberapa puluh ekor saja saat ini.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Datang, tapi Harus Diam

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler