jpnn.com, PALANGKARAYA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan capres-cawapres ideal yang diinginkan Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, Presiden Kelima RI itu mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis, kerap berkeliling ke seluruh Indonesia, dan benar-benar mengenal rakyatnya.
BACA JUGA: Bersepada Bareng Hasto, Eddy Singgung Gowes Reguler PDIP PAN
Dengan berkeliling Indonesia, menurut Hasto, orang itu memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan.
Megawati, lanjut Hasto, juga mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masasalah rakyat dan membangun masa depan.
BACA JUGA: Survei Indopol: PDIP Puncaki Elektabilitas Parpol 2024
“Kader PDIP harus taat asas. Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega,” urai Hasto saat hadir di Rapat Tiga Pilar PDIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Minggu (17/7).
Hasto secara khusus meminta pengurus dan kader partai, termasuk di Kalteng, untuk tak terpengaruh mengenai capres-cawapres. Sebab, hal itu akan diputuskan oleh Megawati.
BACA JUGA: Tinjau Kantor DPC Bandung yang Baru, Hasto Ingatkan Sejarah Bung Karno dan Marhaen
Hasto juga mengatakan tantangan lain di 2024 adalah ancaman radikalisme dan kekuatan yang ingin mengganti Pancasila.
“Kita harus jaga soliditas menghadapi berbagai tantangan ideologis,” pungkas Hasto.
Karena itu, Hasto mengajak kader PDIP lebih memilih bergerak ke bawah dibanding berwacana.
"Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” tegas Hasto.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, Hasto Kristiyanto meminta pengurus dan kader partai se-Indonesia belajar dari semangat perjuangan Proklamator RI Bung Karno dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Hasto mengatakan dulu kerap partai yang selalu dikerdilkan. Namun, Megawati belajar dari Bung Karno bahwa semuanya harus berangkat dari sebuah ide.
“Ide gagasan ini akan menciptakan suatu spirit juang. Spirit juang ini akan menciptakan tekad dan tindakan. Menciptakan tindakan nasional.
Ini yang kami pelajari dari Bung Karno dan Bu Mega,” kata Hasto.
Doktor Pertahanan itu menerangkan Megawati berkeliling ke seluruh Indonesia, sama dengan hal yang dilakukan oleh Bung Karno. Bahkan Bung Karno sampai dimasukkan penjara karena mendengungkan Indonesia merdeka yang ditakuti kolonial Belanda.
Di acara itu, jajaran pengurus PDIP Kalteng dipimpin Ketua DPD Arton Dohong dan Sekretarisnya Sigit K. Yunianto. Hadir juga Gubernur Kalteng yang merupakan kader PDIP Sugianto Sabran, serta dua anggota DPR dapil Kalteng Agustiar Sabran serta Willy M Yoseph. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba di Kalteng, Hasto Terima Gelar Kehormatan Dayak, Besok akan Wakili Bu Mega
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga