Konspirasi Jahat Intel Rusia dan Taliban Terungkap, Tentara Amerika Dalam Bahaya

Sabtu, 27 Juni 2020 – 21:00 WIB
Anggota Taliban. Foto: Reuters

jpnn.com, WASHINGTON - CIA menyimpulkan bahwa militer Rusia menawarkan hadiah uang ke sekelompok milisi yang terkait dengan Taliban di Afghanistan jika mereka berhasil membunuh pasukan AS dan tentara dari negara koalisi lainnya.

Menurut sumber anonim New York Times, AS sejak bulan lalu yakin salah satu unit dari intelijen militer Rusia menawarkan hadiah setelah beberapa serangan berhasil dilakukan. Unit itu juga diyakini terkait dengan percobaan pembunuhan di Eropa.

BACA JUGA: Hindari Pertumpahan Darah, Afghanistan Bebaskan 900 Anggota Taliban

Beberapa organisasi bersenjata yang terkait erat dengan unit intelijen itu diduga telah menerima uang hadiah tersebut, demikian New York Times mewartakan.

Gedung Putih, Badan Intelijen AS (CIA) dan Direktorat Intelijen Nasional menolak menanggapi temuan New York Times itu.

BACA JUGA: Gencatan Senjata Afghanistan dan Taliban Disambut Sukacita 5 Negara

Menurut New York Times, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menerima informasi mengenai temuan intelijen tersebut. Namun, Gedung Putih belum menentukan sikap terhadap tawaran hadiah uang untuk milisi dari intelijen Rusia itu.

Setelah hampir selama 20 tahun berperang melawan Taliban, AS mencari cara keluar dari Afghanistan dengan mendorong adanya perundingan damai antara Pemerintah Afghanistan dengan kelompok garis keras yang menguasai sejumlah wilayah negara.

BACA JUGA: Beraksi Jumat Malam, Pasukan Afghanistan Habisi Komandan Taliban

AS dan Taliban pada 29 Februari menyepakati perjanjian yang salah satunya mewajibkan AS menarik pasukannya secara bertahap dari Afghanistan.

Kekuatan militer AS di Afghanistan telah menurun sampai nyaris mencapai angka 8.600 prajurit. Penarikan itu dilakukan lebih awal dari jadwal yang telah disepakati dengan Taliban. Salah satu alasannya, AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) khawatir pasukan mereka tertular COVID-19. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler