JAKARTA – Menjadikan konsumen Indonesia sebagai target market bukanlah keputusan yang gegabahDalam survei lembaga riset Nielsen terhadap 500 konsumen online di Indonesia dan lebih dari 28.000 di 51 negara, Indonesia merupakan negara paling optimistis di dunia
BACA JUGA: Penjualan Kondotel Marak
Tercatat, indeks keyakinan 116 dengan kecenderungan stabil dibandingkan kuartal keempat 2010Di dunia, indonesia berada di posisi ketiga setelah India dengan indeks keyakinan 131 dan Afrika Selatan 118
BACA JUGA: Pertamina Tunjuk Direktur Hulu Baru
Dalam tingkat indeks keyakinan konsumen, nilai di atas 100 menunjukkan tingkat optimistis.Menurut Managing Director Nielsen di Indonesia Catherina Eddy, posisi indonesia masuk dalam 10 negara yang paling percaya diri dikarenakan kondisi di dalam negeri yang konsisten. "Sebelumnya akhir 2010 lalu ada kecenderungan konsumen menekan keinginan belanja, karena kekhawatiran atas kenaikan bahan bakar
BACA JUGA: Pemberdayaan Rangsang Kembangkan Wirausaha
Karena itu, konsumen masih terlindungi dari tekanan inflasi akibat kenaikan harga minyak duniaDan, makin percaya diri untuk belanja," kata Chaterina, Selasa (31/5)Kendati memiliki tingkat optimistis tinggi, konsumen merasa ekonomi Indonesia masih dalam masa resesi dengan jumlah 60 persenJika dibandingkan kuartal keempat tahun lalu, tingkat optimistis itu mengalami kenaikan 3 poinKonsumen di beberapa negara lain di Asia Tenggara juga memiliki pendapat samaYakni, Thailand 67 persen, Filipina 65 persen dan Vietnam 61 persenKeyakinan bisa keluar dari krisis sampai akhir 2011 ditanggapi pesimistis, karena hanya 26 persen yang mempercayaiKarena itu, konsumen cenderung berhati-hati membelanjakan uangnya
Chaterina menjelaskan, 70 persen konsumen memilih menyimpan uangnya daripada berbelanjaPersentase tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan konsumen global yang tercatat 47 persen dan Asia Pasifik 62 persenSedangkan yang tidak memiliki uang cadangan relatif rendah hanya dua persen
’’Memang, ada penurunan dari kuartal keempat 2010 sebesar 72 persen pada jumlah konsumen yang menabungHal itu menunjukkan konsumen masih berhati-hati untuk belanjaSelain menabung, sebanyak 36 persen menghabiskan uang untuk liburan, investasi saham 31 persen, memiliki produk teknologi baru 29 persen dan hiburan di luar rumah 28 persen,’’ ucap dia
Selain itu masih ada kekhawatiran di kalangan konsumenKekhawatiran terbesar konsumen Indonesia terkait ekonomi sebanyak 12 persenKemudian, keseimbangan kehidupan dan pekerjaan sejumlah 11 persenHarga BBM pun masih jadi kekhawatiran konsumen dengan persentase 12 persen’’Konsumen memiliki banyak pandangan terkait ekonomi termasuk tingkat inflasi, GDP sampai harga barangDi benak konsumen terdapat pengukuran berbeda terhadap ekonomi,’’ tandasnya
Berbeda dengan kondisi di Asia Pasifik ketika konsumen kebanyakan mengkhawatirkan kenaikan harga pangan dengan persentase 20 persenDi Indonesia, hanya lima persen yang menyatakan khawatirDi samping itu, konsumen mulai mempertimbangkan untuk mengurangi belanja sebanyak 76 persenantara lain mengurangi belanja home entertainment 49 persen, menekan belanja pakaian 44 persen dan menahan membeli produk teknologi terbaru 42 persen
Secara terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan banyak hal yang mempengaruhi indeks kepercayaan konsumen terutama stabilitas politik’’Bukan itu saja, persoalan infrastruktur yang selama ini jadi kendala juga memberi kontribusi terhadap tingkat kepercayaan konsumen,’’ kata dia(res/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi Listrik Rp 58,72 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi