NORTHCAROLINA--Konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh serta gula dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Makanan dengan indeks glikemik tinggi melepaskan gula dengan cepat ke dalam aliran darah.
Demikian hasil studi terbaru yang dipaparkan seorang profesor kedokteran di Wake Forest School of Medicine di Winston-Salem, North Carolina, AS. Studi ini melibatkan sekitar 47 responden berusia 60 tahunan.
Dalam studi tersebut, partisipan yang mengonsumsi diet tinggi lemak jenuh seperti daging sapi dan daging lainnya serta makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti nasi putih dan roti putih ternyata memiliki peningkatan kadar protein yang disebut amiloid-beta dalam cairan tulang belakang otak mereka.
Amiloid-beta adalah komponen kunci dari plak di otak yang menjadi ciri utama Alzheimer. Makanan dengan indeks glikemik tinggi melepaskan gula dengan cepat ke dalam aliran darah yang merangsang munculnya kejadian tersebut.
Sebaliknya, partisipan yang mengonsumsi diet rendah lemak jenuh seperti ikan dan ayam serta makanan dengan indeks glisemik rendah seperti biji-bijian mengalami penurunan amiloid-beta dalam cairan tulang belakang otak mereka.
Meskipun beberapa studi sebelumnya telah menemukan bahwa diet yang buruk, obesitas dan diabetes dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer, studi baru ini merupakan yang pertama mencoba untuk menjelaskan mengapa ini terjadi dari sisi biologis.
"Diet merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kesehatan otak," kata sang peneliti Professor Suzanne Craft kepada livescience (17/6).
Penelitian ini mendeteksi efek dari diet tersebut selama periode satu bulan. Karenanya para peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah peningkatan amiloid-beta yang terlihat dalam penelitian ini benar-benar akan mengakibatkan penyakit Alzheimer.
"Jenis-jenis makanan yang kita makan, pola diet tertentu yang terjadi selama panjang periode waktu, cenderung memiliki dampak besar pada otak kita ke titik di mana mereka dapat melindungi dengan baik atau justru meningkatkan risiko mengembangkan penyakit otak seperti penyakit Alzheimer, "lanjutnya.
Penyakit Alzheimer merupakan gangguan pada otak yang mengakibatkan hilangnya sebagian ingatan seseorang dan berdampak pada perilaku dan cara berpikir.
Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut menderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir empat kali pada 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah. (esy/jpnn)
Demikian hasil studi terbaru yang dipaparkan seorang profesor kedokteran di Wake Forest School of Medicine di Winston-Salem, North Carolina, AS. Studi ini melibatkan sekitar 47 responden berusia 60 tahunan.
Dalam studi tersebut, partisipan yang mengonsumsi diet tinggi lemak jenuh seperti daging sapi dan daging lainnya serta makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti nasi putih dan roti putih ternyata memiliki peningkatan kadar protein yang disebut amiloid-beta dalam cairan tulang belakang otak mereka.
Amiloid-beta adalah komponen kunci dari plak di otak yang menjadi ciri utama Alzheimer. Makanan dengan indeks glikemik tinggi melepaskan gula dengan cepat ke dalam aliran darah yang merangsang munculnya kejadian tersebut.
Sebaliknya, partisipan yang mengonsumsi diet rendah lemak jenuh seperti ikan dan ayam serta makanan dengan indeks glisemik rendah seperti biji-bijian mengalami penurunan amiloid-beta dalam cairan tulang belakang otak mereka.
Meskipun beberapa studi sebelumnya telah menemukan bahwa diet yang buruk, obesitas dan diabetes dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer, studi baru ini merupakan yang pertama mencoba untuk menjelaskan mengapa ini terjadi dari sisi biologis.
"Diet merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kesehatan otak," kata sang peneliti Professor Suzanne Craft kepada livescience (17/6).
Penelitian ini mendeteksi efek dari diet tersebut selama periode satu bulan. Karenanya para peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah peningkatan amiloid-beta yang terlihat dalam penelitian ini benar-benar akan mengakibatkan penyakit Alzheimer.
"Jenis-jenis makanan yang kita makan, pola diet tertentu yang terjadi selama panjang periode waktu, cenderung memiliki dampak besar pada otak kita ke titik di mana mereka dapat melindungi dengan baik atau justru meningkatkan risiko mengembangkan penyakit otak seperti penyakit Alzheimer, "lanjutnya.
Penyakit Alzheimer merupakan gangguan pada otak yang mengakibatkan hilangnya sebagian ingatan seseorang dan berdampak pada perilaku dan cara berpikir.
Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut menderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir empat kali pada 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Hamil Merokok, Ini Risiko pada Anaknya
Redaktur : Tim Redaksi