Di sisi lain, Departemen Perdagangan AS merilis bila pertumbuhan di tiga bulan pertama tahun ini direvisi lebih dari 2 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,9 Persen. Data sebelumnya juga direvisi untuk menunjukkan pelambatan ekonomi lebih rendah dari dugaan selama resesi 2007-2009 lalu.
Menurut laman BBC, Sabtu (28/7), meski terjadi pelambatan, angka pertumbuhan kuartal kedua dianggap lebih baik dari yang diperkirakan dan ditanggapi bursa saham AS dengan peningkatan tajam. Indeks Dow Jones ditutup naik 188 angka, atau 1,5 persen di posisi 13.076, yang tertinggi sejak Mei silam.
Sebuah pernyataan bersama dari Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel yang menjamin komitmen mereka untuk mempertahankan euro juga mendorong Wall Street ditutup lebih tinggi.
Secara terpisah, dalam kajian tahunan kedua, Gedung Putih juga merevisi prakiraan pertumbuhan di tahun 2012 menjadi 2,3 Persen dari 2,7 Persen, dan pada 2013 dari 2,7 persen dari 3 Persen.
Departemen Perdagangan menyatakan pelambatan menunjukkan pengeluaran konsumen yang melemah. Pertumbuhan melambat juga disumbang dari akselerasi impor yang melemah.
Peter Cardillo, kepala ekonom di Rockwell Global Capital, mengatakan angka pertumbuhan ""sedikit lebih baik dari perkiraan, tetapi konsumsi tetap lemah. Jika data ekonomi pekan depan terus melemah, maka mungkin pasar mungkin bisa melanjutkan harapan mereka bahwa the Fed (Bank Federal) pada akhirnya akan kembali memberikan stimulus. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surati Parlemen Myanmar, Marzuki Desak Pembantaian Muslim Rohingya Dihentikan
Redaktur : Tim Redaksi