jpnn.com - TAHUN ini gelar Miss Universe 2014 diraih wakil Kolombia, Paulina Vega. Tahun lalu, Miss Venezuela. Semuanya dari Amerika Latin.
Elvira Devinamira tidak kaget dengan hasil penilaian juri. Dia mengetahuinya sejak menjalani masa karantina. Menurut dia, kontestan lain di luar Amerika Latin maupun AS masih dipandang sebelah mata oleh sebagian juri Miss Universe.
BACA JUGA: Cantika Abigail Tak Grogi Lagi Pentaskan Karya Ismail Marzuki
’’Karena tahu sendiri, Latina dan AS selalu menjadi yang terdepan di Miss Universe,’’ ungkapnya.
Di samping itu, Vira merasa hasil akhir dipengaruhi X factor. Itu terlihat ketika juri menjatuhkan pilihan kepada Vega. Menurut cerita Vira, sebagian besar kontestan Miss Universe menjagokan Kaci Fennell, wakil Jamaika, sebagai pemenang.
BACA JUGA: Surat-Surat Aryati, Sebuah Karya Ismail Marzuki
’’Menurut saya, Jamaika itu paling bagus saat sesi wawancara kalau dibandingkan dengan kontestan lain,’’ terangnya.
Kenyataannya, juri memutuskan bahwa kontestan asal Jamaika tersebut harus pulang dengan gelar 4th runner-up. ’’Setidaknya dia terpilih sebagai 1st runner-up deh. Tapi, kenyataannya yang paling akhir,’’ tutur Vira.
BACA JUGA: Pernikahan Megah Raffi-Nagita Diganjar Penghargaan
Indonesia untuk sementara harus puas dengan pencapaian Top 15 dan Best National Costume. Menurut dia, pencapaian tersebut bisa jadi semacam tabungan bagi Indonesia untuk mendapat perhatian sekaligus pengakuan juri.
Hal itu berguna untuk kontes pada tahun-tahun berikutnya. Misalnya, yang dilakukan Filipina.
’’Satu-satunya cara agar Indonesia punya kesempatan meraih crown Miss Universe adalah terus memperoleh posisi di ajang ini. Lama-lama juri akan tahu bahwa Indonesia layak dipertimbangkan,’’ tandasnya. (dod/c14/jan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paula Verhoeven yang Makin Percaya Diri karena Gigi
Redaktur : Tim Redaksi