Kontraktor Sonya Kembuan Bangun Pabrik Vaksin Covid-19 Bernilai US$ 1,2 Miliar

Kamis, 07 Mei 2020 – 12:55 WIB
Kontraktor Indonesia kelahiran Manado, Sulawesi Utara, Sonya S Kembuan. Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Kontraktor asal Indonesia, Sonya S Kembuan bersama investor asal Mesir bakal membangun pabrik untuk menemukan vaksin Covid-19. Pabrik vaksin dengan nilai investasi sekitar US$ 1,2 miliar itu direncanakan dibangun di salah satu lokasi Vietnam atau Thailand.

“Kepastian soal lokasi pabrik akan ditentukan kemudian, karena ada sejumlah hal strategis yang perlu dipertimbangkan secara matang,” kata Sonya dalam keterangannya, Kamis (7/5).

BACA JUGA: Kapal Angkatan Laut Kelambau Diserbu Puluhan Perahu Nelayan, Ada Apa?

Penunjukan Sonya Kembuan, perempuan pengusaha kelahiran Manado, Sulawesi Utara, itu merupakan bukti kepercayaan investor mancanegara atas kiprahnya selama ini di dunia bisnis Tanah Air.

Lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado, selama ini memimpin delapan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti ekspor-impor, tour and travel, serta kontraktor.

BACA JUGA: Gawat! PLN Diduga Manfaatkan Corona Untuk Sedot Uang Rakyat

Selain sebagai bukti kepercayaan dunia internasional akan pengusaha lokal, keterlibatan kami dalam pembangunan pabrik vaksin ini merupakan kontribusi sebagai anak bangsa untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dan dunia.

“Dunia saat ini sangat menantikan respons cepat dari berbagai pihak untuk menghadirkan vaksin yang bisa mengatasi wabah virus yang telah menimbulkan banyak kematian di berbagai negara dunia,” ujar yang pernah meraih penghargaan “The Best Indonesian Entrepreneur Award” ini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/5/2020).

BACA JUGA: Pemuda Katolik Desak DPRD DKI Panggil Gubernur Anies Terkait Data Bansos

Mandala Sootapintu, Managing Director IMT SMART Thailand yang tergabung dalam konsorsium investor mengatakan, penunjukan Sonya S Kembuan sebagai kontraktor pembangunan pabrik vaksin Covid-19 karena reputasinya yang berhasil dalam membangun beberapa proyek vital di Vietnam.

Pabrik vaksin tersebut merupakan invetasi dari pemodal asal Mesir. Pengembangan vaksin Covid-19 akan didukung KMWSH, sebuah lembaga yang berkiprah di dunia bioteknologi dan biosekuriti dengan dukungan riset dan pengembangan yang mumpuni.

Pengembangan pabrik vaksin tersebut bertolak dari visi besar mencari solusi bagi dunia yang terjangkit wabah Covid-19. Pembangunan pabrik bersama investor asal Mesir dan melibatkan pengusaha Indonesia ini pun diharapkan menjadi jawaban akan penantian dunia yang bisa dikatakan frustrasi karena terus dijejali berita seputar penyebaran virus yang cepat dan menimbulkan korban jiwa sangat banyak di berbagai belahan dunia.

"Sudah saatnya, harapan publik tentang upaya serius penanganan wabah mendapat jawaban. Tim ahli yang tergabung dalam KMWSH, bekerja sama dengan investor Mesir dan pengusaha Indonesia berupaya mencari solusi atas kebutuhan yang sangat mendesak akan adanya vaksin untuk Covid-19 yang selama ini dinantikan dunia," ujar Sonya.

Divisi Research & Development KMWSH yang dikenal andal di bidang bioteknologi dan biosekuriti telah berupaya keras untuk menghasilkan vaksi Covid-19. Tim ini telah bekerja sejak merebaknya epidemi MERS pada 2012 di Arab Saudi. Target KMWSH tidak lain menemukan vaksin khusus yang merupakan hasil pengembangn dari riset sebelumnya untuk virus HIV. Vaksin ini dikembangkan dengan metode baru yang diharapkan bisa efektif mengatasi semua jenis virus.

President dan CEO KMWSH Global, Muayad Alsamaraee mengatakan, tim yang dipimpinnya mampu mewujudkan tekad membuat vaksin dengan kualitas sangat baik dibanding produk dari perusahaan lain.

“Peneliti kami baru-baru ini mengembangkan banyak hal di bidang kecerdasan buatan dan bidang biologi, karena kami telah mulai membuat beberapa skenario untuk membantu kami memahami cara kerja virus dan membuat skenario biologis yang cocok, yang memberi kami keuntungan dalam berurusan dengan virus biologis di masa depan,” ujar Muayad Alsamaraee.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler