JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), menyesalkan pertemuan bilateral Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara), Kim Yong Nam, Selasa (15/5) di Jakarta. Pasalnya dalam pertemuan itu SBY tidak mengeluarkan rekomendasi konkrit atas permasalahan HAM di Korut.
“Jikapun Menlu (Menteri Luar Negara), Marty Natalegawa menyampaikan ke media posisi tegas Indonesia terhadap kondisi HAM di Korea Utara, namun posisi tegas tersebut tidak diikuti dengan tindakan nyata yang semestinya diambil dari dialog ini,” kata Koordinator KontraS Haris Azhar, Selasa (15/5).
Dijelaskan Haris, pemerintah Indonesia seharusnya sadar bahwa ada situasi yang urgent dalam soal kondisi kemanusiaan di Korut. “Jika mengaku bagian dari peradaban dunia, menjadi bagian dari G20 dan menjadi anggota dewan ham PBB, sudah sepatutnya menekankan penting soal kemajuan HAM selain membicarakan pengurangan nuklir dan investasi ekonomi,” kata Haris.
Seperti diketahui, SBY menerima Kim Yong-Nam di Istana Merdeka, Selasa (15/5), pukul 10.00 WIB. Kim Yong Nam datang didampingi tiga anggota delegasi setingkat menteri.
Sedangkan Presiden SBY didampingi Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menkeu Agus Martowardojo, Mendag Gita Wirjawan, Meperin MS Hidayat, dan Seskab Dipo Alam.
Setelah itu, Presiden SBY dan Presiden Kim Yong-nam memimpin delegasi masing-masing dalam pertemuan bilateral. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencarian Korban Sukhoi Ditambah 3 Hari
Redaktur : Tim Redaksi