"Konvensi Capres PPP dalam rangka bersahabat dengan selera kotemporer. Bersahabat dengan selera rakyat," kata Irgan Chairul Mahfiz, dalam acara Dialog Kenegaraan bertema "Format Ideal Mencari Pemimpin 2014", di gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (17/4).
Selain itu lanjut dia, konvensi Capres PPP sekaligus jawaban dari kebuntuan konstitusi yang membatasi persyaratan Capres. Yakni partai politik (Parpol) pengusung harus memperoleh suara Pemilu Legislatif minimal 20 persen atau diajukan oleh minimal 25 persen dari jumlah kursi di DPR.
Jadi kata Irgan Chairul Mahfiz, tidak ada kaitannya dengan pencitraan. Ini semata-mata agar PPP tidak dinilai arogan karena konvensi intinya memberi ruang bagi para tokoh untuk merebut posisi Capres dari PPP.
Dari sejumlah nama yang saat ini beredar sebagai Capres, menurut Irgan belum satupun cukup meyakinkan karena masih sekedar berbasa-basi menyapa rakyat dan track recordnya belum mumpuni.
"Belum satupun diantara nama Capres yang saat ini beredar bisa diyakini masyarakat sebagai pemimpin karena baru dalam level sekedar menyapa rakyat. Track recordnya kan belum mumpuni," tegas Wakil Ketua Komisi IX DPR itu.
Saat ini PPP meyakini konvensi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan Capres yang diinginkan rakyat dan semua Parpol mestinya lebih dewasa dalam menyikapi fenomena konvensi ini, imbuh Irgan.
"Siapa saja, boleh ikut konvensi Capres PPP. Tapi secara internal, sosok Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA, red) tentu menjadi prioritas tersendiri karena kapabilitas dan kapasitasnya cukup memadai," tegas Irgan Chairul Mahfiz. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kovensi Capres PD Ibarat Dorong Mobil Mogok
Redaktur : Tim Redaksi