jpnn.com - MEDAN - Sistem pelayanan di Kuala Namu Internasional Airport Rabu (18/9) sempat kacau beberapa jam. Hal ini diakibatkan adanya pemadaman listrik di bandara ini sejak pukul 09.39 hingga 11.45 WIB.
Sehingga berbagai pelayanan yang biasanya menggunakan komputerisasi terpaksa dilakukan secara manual seperti system check-in dan sebagainya. Akibatnya terjadi beberapa gangguan mulai dari molornya jadwal penerbangan hingga tertinggalnya koper bawaan penumpang.
BACA JUGA: Lembaga Survei Belum Prediksi Pemenang Pilkada Luwu
Seperti yang dialami seluruh penumpang Garuda Indonesia dengan no penerbangan GA185 dari Medan tujuan Jakarta. Begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, ratusan penumpang ini kebingungan tidak mendapatkan barang bawaan mereka yang sebelumnya dimasukkan ke bagasi.
“Jadwal keberangkatan ditunda hampir dua jam tanpa pemberitahuan. Dijadwal pukul 10.15 WIB, tapi kita dibuat harus menunggu hampir dua jam dan baru diberangkatkan pukul 12.10 WIB. Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pukul 15.45 WIB, seluruh penumpang menyatakan komplain,’’ujar Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Sumatera Utara, Anuar Shah, SE yang saat itu menumpang Garuda GA185 tersebut.
BACA JUGA: Wali Kota Makassar Ikut Orasi Kemenangan DIA
Dikatakannya, penumpang awalnya tidak mengetahui kejadian ini sehingga ikut mengantre menunggu di ruang pengambilan barang bawaan.
“Kita ikut mengantre, tapi koper kita gak juga nongol-nongol. Ya otomatis banyak yang ribut. Setelah itu barulah pihak maskapai memberitahukan bahwa barang kita masih tertinggal di Medan. Jadi, kita masih harus menunggu pesawat Garuda berikutnya,’’tambah Aweng, panggilan akrabnya.
BACA JUGA: Rival Jagoan Demokrat Sudah Ucapkan Selamat
GM Garuda Indonesia Medan Syamsuddin yang dikonfirmasi mengatakan, kejadian ini dikarenakan adanya pemadaman listrik. Sehingga, barang yang tadinya sudah dimasukkan ke konveyer tiba-tiba terhenti begitu listrik padam. Karenanya, sebagiann barang diangkut secara manual pakai troli. Tetapi tidak bisa terangkut semua.
Sehingga banyak yang tertinggal. Sore harinya, pihak Garuda mengirimkan barang yang tertinggal ke alamat masing- masing penumpang di Jakarta. ‘’Kita mengharapkan pengertian penumpang. Ini bukan kesalahan Garuda tetapi kesalahan system yang mengandalkan listrik,’’jelasnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura 2 H.T Said Ridwan, ST. MM menyebutkan, semua jadwal penerbangan terlambat satu sampai dua jam akibat pemadaman listrik ini. Sebenarnya, ujarnya, di Bandara Kuala Namu tersedia genset. Hanya saja saat itu genset yang tersedia tidak masuk ke system. Sehingga tidak bisa mengatasi dampak pemadaman listrik. (sih)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Quick Count 5 Pilkada di Sulsel
Redaktur : Tim Redaksi