jpnn.com - JPNN.com - Koperasi Syariah 212 yang baru dibentuk hari ini, Jumat (6/1) diyakini menjadi awal kebangkitan ekonomi umat. Sistem yang dikembangkan di koperasi ini berbasis syariat dan setiap umat bisa berpartisipasi.
"Semuanya bisa berpartisipasi di Koperasi Syariah 212. Tukang ojek, nelayan, buruh bisa berpartisipasi, cukup dengan menyetorkan dana Rp 100 ribu," kata Ketua Dewan Ekonomi GNPF MUI Dr Syafii Antonio kepada wartawan usai peresmian Koperasi Syariah 212, Jumat (6/1).
BACA JUGA: Besok, Habib Rizieq Safari 212 ke Palembang
Dia menambahkan, umat Islam punya daya beli yang besar tapi hanya jadi pasar bagi orang-orang yang pandai memanfaatkan pasar. Karena itu sudah saatnya umat Islam berubah dari konvensional ke syariah.
"Untuk tahap awal, Koperasi Syariah 212 menargetkan aset Rp 212 miliar di tahun pertama, tahun ketiga Rp 2,12 triliun, tahun ketujuh Rp 21,2 triliun, dan tahun kesepuluh Rp 212 triliun," ungkap Antonio yang juga pakar ekonomi syariat ini.
BACA JUGA: Ketua GNPF MUI: Demi Allah, Ini Tidak Terkait Politik
Dia menambahkan, Koperasi Syariah 212 tetap berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perbankan syariah. Koperasi akan punya saham di waralaba, properti, manufaktur, ritel.
"Kami optimistis, koperasi ini akan berkembang pesat karena strategi pengembangannya lebih ke individu. Selain itu Koperasi Syariah 212 bentuknya holding, jadi nanti dia menyebar ke seluruh daerah," terangnya.
BACA JUGA: Ketua MUI Serukan Rebut Kembali Ekonomi Umat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Novel Bantah Safari 212 di Pulau Seribu Cuma Untuk....
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad