jpnn.com, BATANG - Melimpahnya hasil panen kopi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah menjanjikan potensi tersendiri. Jika bisa diolah secara baik dengan teknologi yang tepat, kopi dari Batang bisa saja diekspor ke Jepang.
Hal tersebut terungkap pada acara Sarasehan Peluang dan Potensi Ekspor Kopi Batang yang diselenggarakan oleh Gerakan Kebangkitan Petani Indonesia (Gerbang Tani) belum lama ini. Acara itu dihadiri oleh Wakil Bupati Batang Suyono, perwakilan Dinas Pertanian Batang, serta para pegiat dan petani kopi di Desa Lobang, di Agrowisata Desa Lobang, Limpung Batang.
BACA JUGA: Penuhi Pasar Domestik, Petani Hilirisasi Produk Kopi
Seorang penyuluh pertanian, Tarno yang hadir pada acara itu mengatakan, potensi kopi di Desa Lobang cukup bagus. Lahan kopinya kurang lebih mencapai 150 hektare, meski yang ditanami baru 50 hektare.
Namun, tanaman kopi tersebut kebanyakan berada di tanah milik Perhutani. Diperkirakan satu tanaman pohon kopi bisa menghasilkan kurang lebih sepuluh kilogram kopi basah.
BACA JUGA: Perdana, Indonesia Ekspor 30 Ton Produk Olahan Gurita Beku ke Jepang
Apabila satu hektare lahan kopi itu dihitung, ada dua ribu pohon kopi. Kemudian, dikalikan saja 10 kg kali 2.000 pohon, sehingga Desa Lobang termasuk penghasil kopi terbanyak.
“Ke depan, potensi kopi di Desa Lobang akan kami bina dan kembangkan lewat Dinas Pertanian Batang,” ungkapnya.(jpg)
BACA JUGA: Makin Panas! Jepang Kirim Kapal Perang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berapa Batas Maksimal Minum Kopi dalam Sehari?
Redaktur : Tim Redaksi