Korban AirAsia Mulai Ditemukan, Keluarga Kosuma di Tarakan Cemas

Selasa, 30 Desember 2014 – 22:09 WIB
Keluarga Kosuma Chandra di Tarakan, Kaltara, terus mengikuti perkembangan evakuasi korban AirAsia QZ 8501. Foto: Kaltara Pos/JPNN

jpnn.com - TARAKAN - Keluarga Kosuma Chandra di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) terus menanti perkembangan terbaru dari pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ 8501. Kosuma Chandra Kho, istrinya Sherlly Ong dan putrinya Vera Chandra Kho merupakan penumpang pesawat nahas tersebut.

Keponakan Kosuma Chandra, Deny (21) menyampaikan, pamannya ke Singapura untuk keperluan memeriksa kesehatannya. Dia mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum mendapat informasi mengenai tragedi yang menimpa AirAsia QZ 8501.

BACA JUGA: Polri Tangkap Seribu Terduga Teroris Selama 14 Tahun

"Kejadian ini memang tidak pernah kita duga, namanya musibah. Kita berharap mudah-mudahan ada titik terang," kata Deny kepada Kaltara Pos (Grup JPNN.com).

Senada disampaikan Sherly, adik Kosuma, kakanya ke Singapura untuk keperluan cek kesehatan. "Memang mereka selalu pergi check up di Singapura dan memang kemarin pergi bersama anaknya yang pertama untuk melanjutkan kuliah di sana," jelasnya singkat.

BACA JUGA: Pemerintah Pastikan Harga Baru BBM Diumumkan Besok

Dari raut wajahnya, adik Kosuma yang memiliki nama hampir sama dengan kakak iparnya ini terlihat sedih yang tak dapat dia tutupi. Keluarga Kosuma Chandra lainnya, Hery Konan yang berdomisili di daerah Markoni, Kelurahan Pamusian, Tarakan juga mengutarakan hal yang sama. Bahkan untuk mengikuti perkembangan terkini, anak Hery yang bernama Roni Winarno kini berada di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jatim.

"Sudah ketemu sama kedua sepupunya, anak dari Kosuma Chandra," jelasnya.

BACA JUGA: Honorer K2 Se-Indonesia Bakal Kepung Istana

Hery mengaku, adiknya itu memiliki 3 orang anak. Anak pertamanya adalah Vera Chandra yang merupakan alumni SMA 1 Tarakan dan melanjutkan kuliah di Singapura. Kemudian anak keduanya, yakni Vani diketahui masih duduk di bangku SMA di Surabaya dan yang paling bungsu bernama Michael (13) yang masih duduk di bangku SMP.

"Anaknya itu memang tinggal di Surabaya sama neneknya, di sana," sambung Linawati, istri Hery.

Hery yang ditemui di tokonya yang ada di Markoni, mengaku tidak bisa berbuat banyak, Ia hanya bisa berdoa sembari menunggu kabar dari anaknya yang ada di Surabaya maupun melalui media lainnya.

"Saya itu jarang ketemu sama dia, paling ketemu di jalan. Terakhir istri saya yang ketemu di pasar," kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Hery juga mengakui Kusuma Chandra merupakan pria kelahiran Tarakan dari pasangan Kho Min-Sun dan Wong Kim-Sun. Hery mengatakan, adiknya itu lahir pada tahun 1954. Sementara itu Andika, karyawan Kosuma Chandra mengaku jika tidak ada perintah dari bosnya, maka dia tidak akan membuka tokonya.

"Biasanya kami tunggu perintah bos dulu, kalau disuruh buka baru kami buka," jelasnya berharap agar semua baik-baik saja.

Senada juga disampaikan Yusman, salah satu karyawan yang sempat ditemui di Selumit. Dia mengaku hubungannya dengan bosnya selama ini baik-baik saja. Ia juga mengakui tidak memiliki firasat apapun terkait musibah yang menimpa bosnya.

"Kita semua di sini cuma bisa berdoa meminta yang terbaik aja mas," harapnya singkat.(*/kj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Ambil Antemortem Keluarga Korban AirAsia QZ 8501


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler