jpnn.com, MUBA - Korban kasus penipuan arisan online di Muba, Sumatera Selatan, kembali melapor ke Mapolres. Sebelumnya ada puluhan korban melapor kasus tersebut.
Kali ini ada 15 korban lagi melaporkan kasus penipuan tersebut, Rabu (31/3/2021), sekitar pukul 10.00 WIB.
BACA JUGA: Pemuda Berusia 26 Tahun Berbuat Nekat di Rumah, Warga Banjarbaru Langsung Geger
Diwakili pengacaranya, 4 orang korban yang mewakili 15 korban membuat laporan ke pihak SPK Mapolres Muba.
Dalam keterangannya, pengacara korban Rico Roberto SH mengatakan, kalau hari ini ia datang ke Polres Muba bersama kliennya melapor kasus penipuan arisan online, dengan terlapor Indri.
BACA JUGA: Dua Kelompok Warga Tawuran di Jatinegara, Satu Orang Tewas
“Kami bersama empat klien mewakili dari 15 orang, melaporkan saudari Indri untuk kasus penipuan arisan online dilakukannya. Untuk kerugian dari 15 klien kami sekitar Rp1,5 miliar, dan untuk penyetoran uangnya bervariasi Rp10-200 juta,” jelas Rico.
Lanjutnya, pihaknya juga membuat laporan atas penipuan dan penggelapan pasal 372 dn 378 junto pasal 3 UU no 8 tahun 2010 tentang tindak pidana pencucian uang (TPPU).
BACA JUGA: Mbak Indri Bawa Kabur Uang Arisan Online Rp 500 Juta, Puluhan Emak-emak Lapor Polisi
“Sudah kami laporkan ke SPKT dan juga kami telah menyampaikan diduga dalam perkara ini juga terjadi pencucian uang. Di mana kami membawa bukti petunjuk berupa foto usaha dan glamor pelaku setelah membuka usaha arisan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, salah satu korban Widia mengatakan kalau awalnya ia dari postingan medsos pelaku dengan iming-iming keuntungan dari arisan ia pun ikut.
“Aku setor Rp11 juta dengan 3 kali setor, pertama 5 juta cash di conter Hp suami pelaku, kedua 2 juta dengan cara Transfer dan ketiga 4 juta TF juga, di tanggal 11 Maret tahun ini,” ujarnya.
Kasatreskrim Polres Muba AKP Ali Rojikin SH MH membenarkan laporan dari korban arisan online.
BACA JUGA: Pembunuhan Sadis di Sungai Andai Terungkap, Pelaku Ternyata Heriyadi, Tuh Orangnya
‘’Ya, hari ini kami kembali menerima laporan dari 15 korban arisan online, kami lagi melakukan penyelidikan, dan saya imbau untuk terlapor bisa menyerahkan diri,” kata Ali. (rom/palpos.id)
Redaktur & Reporter : Budi