Korban Banjir Butuh Sembako, Pakaian, Selimut, Perlengkapan Sekolah

Jumat, 03 Januari 2020 – 09:15 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau Pintu Air Manggarai. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menko PMK Muhadjir Effendy akan segera melakukan koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait penyaluran bantuan bagi para korban banjir di sekitaran ibu kota. Bantuan yang dibutuhkan meliputi sembako, pakaian, selimut, dan juga perlengkapan sekolah.

Tindak lanjut tersebut menyusul kunjungan langsung Menko PMK Muhadjir ke lokasi pengungsian korban banjir yang bertempat di Aula Perkumpulan Kharisma Usada Mustika (Yaskum) Indonesia, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (2/1).

BACA JUGA: Di Sini Korban Banjir Kelaparan

Pada kesempatan itu, dia mewakili pemerintah memberikan bantuan kepada para korban di pengungsian yang berjumlah lebih dari 1.000 jiwa atau sekira 200 sampai 300 kepala keluarga.

Muhadjir mengatakan, upaya koordinasi bukan hanya dilakukan untuk percepatan penanganan korban bencana banjir di Jakarta, melainkan seluruh wilayah terdampak bencana di Indonesia.

BACA JUGA: Pak SBY Terjang Air untuk Tinjau Korban Banjir di Ciangsana Bogor

"Ini kan tidak hanya masalah Jakarta, nanti semua daerah terdampak akan kami perlakukan sama. Segera dengan Kepala BNPB kami akan meninjau wilayah terdampak banjir lainnya di luar Jakarta," ujarnya didampingi Kepala BNPB Doni Monardo dan Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK Dody Usodo HGS.

Dia mengatakan, Kementerian Sosial akan bertanggung jawab mengenai penyaluran bantuan sembako. Kementerian Kesehatan bertugas menanggulangi masalah potensi penyakit yang umum saat banjir yaitu Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), diare, dan penyakit kulit.

BACA JUGA: Bendung Katulampa jadi Lokasi Wisata Dadakan

Sedangkan, Kemendikbud diketahui sejauh ini sudah menurunkan tim untuk membantu penyaluran peralatan sekolah termasuk seragam.

"Tinggal nanti kami akan pantau sudah seberapa efektif penyalurannya," imbuh Muhadjir.

Selain mengunjungi para pengungsi, Muhadjir juga meninjau langsung Pintu Air Manggarai guna mengetahui perkembangan status dan kondisi terkini pintu air. Pasalnya, hal itu akan sangat menentukan upaya pencegahan dini yang perlu dilakukan sehingga dapat meminimalisir dampak bencana banjir.

Kepala BNPB Doni Monardo menyebut, berdasarkan data yang dilaporkan saat ini ada tiga unit eksavator dan 15 unit dump truk yang selalu siap siaga membawa material sampah ke daerah pembuangan akhir. Selain itu, para petugas tim dari TNI/Polri, Basarnas, beserta para relawan sudah bersiaga membantu para korban sembari menyalurkan bantuan.

"Kita juga harus mengingatkan seluruh masyarakat yang ada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagaimana data yang sudah berulang kali disampaikan BMKG curah hujan tinggi, maka kawasan ini harus segera dikosongkan," imbau Doni.

Para pejabat atau pemimpin daerah juga diharap mengingatkan warganya untuk tidak bertahan di tempat-tempat yang jaraknya dengan bibir sungai masih dekat. Dikhawatirkan sekonyong-konyong air bah bisa datang dan tidak ada kesempatan warga untuk bisa menyelamatkan diri.

"Saudara-saudara kita ini biasanya bertahan di dalam rumah itu takut karena hartanya nanti akan kecurian dan sebagainya. Harta penting, tapi harus diingat nyawa lebih penting lagi," kata Doni. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler