jpnn.com, JAKARTA - Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Timur Indra Setiawan mengatakan, para pengungsi korban banjir Cipinang Melayu yang berada di lokasi pengungsian Universitas Borobudur terserang ISPA.
"Kasus terbanyak ISPA, lalu dermatitis kulit, dan lambung. Mulai pagi ini kita akan screening terhadap 926 jiwa dengan tujuan melihat mana dari mereka yang berisiko tinggi," kata Indra kepada ANTARA saat ditemui di lokasi pengungsian yang berada di Universitas Borobudur, Jakarta, Kamis (2/1).
BACA JUGA: Jokowi: Pengendalian Banjir Jakarta Terkendala Sejak 2017
Indra mengatakan berdasarkan data posko kesehatan terdapat 265 kepala keluarga korban banjir Cipinang Melayu yang mengungsi di Universitas Borobudur. "Total pengungsi laki-laki 467 jiwa, dan perempuannya 259 jiwa," lanjut dia.
Sementara itu, Indra menambahkan ada sebanyak 51 lansia, 114 balita, dan delapan ibu hamil yang ditampung di lokasi pengungsian yang berada di Universitas Borobudur. "Mana yang berisiko tinggi akan kita petakan. Kalau memang ada penyakit berisiko tinggi yang perlu dipantau jadi kita tidak sulit memantaunya," kata dia.
BACA JUGA: Banjir Jakarta, Mbak Puan Berduka
Untuk persediaan obat, menurut Indra, pihaknya sudah menyiapkan segala keperluan untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi terkait kondisi kesehatan pengungsi. "Kami lengkap dan Dinas Kesehatan punya cadangan untuk ini," imbuhnya. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Terkena Musibah Banjir, PNS Diizinkan Cuti
Redaktur & Reporter : Adil