“Sebenarnya kami bisa mengoperasi serpihan bom yang ada di pangkal paha atas bagian belakang (dekat pantat). Tapi keluarga meminta dirujuk ke Makassar agar lebih dekat dengan keluarga,” ujar Djani.
Briptu Rusliadi memang diketahui berasal dari kota Makassar yang bertugas di Polres Poso. Menurut Djani, serpihan logam bom masih bersarang diluka sedalam 5 cm di pangkal paha atas bagian belakang korban Rusliadi.
Serpihan logam berbentuk bulat sepanjang sekitar 2 cm. “Logam itu harus diangkat dengan operasi,” jelasnya. Untuk luka lain ditangan dan kaki akibat serpihan bom sudah mulai mongering.
Dengan dirujuknya Briptu Rusliadi, sekarang RS Poso tinggal merawat Moh Akbar, Satpam BRI yang ikut kena serpihan ledakan bom. Sementara korban luka lain, Bripda Uslan sudah kembali kerumah karena luka yang diderita sangat ringan dan tidak berbahaya.
Kapolres Poso, AKBP Eko Santoso membenarkan jika anak buahnya yang mengalami luka akibat ledakan bom, Briptu Rusliadi, telah dirujuk ke Makassar. “Ya. Keluarganya yang minta agar dia dirawat di Makassar saja. Sebab disana dia bisa lebih dekat dengan keluarga besarnya,” kata Kapolres disela-sela kunjungan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Poso. (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembakaran Gereja Untuk Alihkan Perhatian Polisi
Redaktur : Tim Redaksi