Mahkamah Agung Negara Bagian Victoria memenangkan gugatan class action senilai $494 juta atau senilai Rp5 triliun yang harus dibayarkan kepada korban dari tragedi kebakaran besar di Victoria tahun 2009 lalu yang dikenal dengan sebutan Black Saturday. Kasus ini merupakan kasus gugatan class action terbesar dalam sejarah hukum Australia.

 

BACA JUGA: Toilet Umum Setengah Badan di Gold Coast Diprotes Warga

Gugatan class action ini melibatkan sekitar 5.000 orang korban yang bersama-sama menggugat perusahaan penyalur tenaga listrik, SP AusNet  dan manager aset dari Utility Services Group. Kasus gugatan hukum ini muncul setelah Komisi Kebakaran Royal Victoria menemukan kalau kebakaran di kawasan Kilmore East-Kinglake disebabkan oleh kabel listrik milik SP Ausnet yang sudah tua dan usang. Kedua pihak termasuk SP AusNet dan pemerintah Victoria telah menyatakan bersedia membayar ganti rugi senilai $500 juta namun pencairan dana ganti rugi itu membutuhkan persetujuan pengadilam. Dalam ringkasan keputusannya, Hakim Mahkamah Agung Victoria, Robert Osborn mengatakan keputusan untuk menyetujui penyelesaian ini diambil sebagian saja karena akan mengakibatkan kompensasi besar bagi anggota kelompok warga penggugat. "Penyelesaian ini menawarkan anggota kelompok dari penggugat serangkaian keuntungan materi dengan keputusan final ini, putusan ini dapat minimalisasi stres dan kecemasan lebih lanjut, kemajuan pembayaran dan mencegah korban terbebani biaya lagi," katanya. Hakim Osborn juga mengatakan hanya ada dua pernyataan keberatan mengenai jumlah kompensasi ini yang dianggap  wajar. "Keberatan tersebut tidak disertai bukti-bukti sehingga keberatan itu ditolak." Penyelesaian ini dua kali lipat lebih tinggi dari total jumlah kompensasi tertinggi di Australia yang pernah ada sebelumnya yakni hanya sebesar  $200 million. SP AusNet setuju membayar  $378.6 juta sementara  Utility Services Corporation Ltd akan membayar setengahnya yakni sebesar $12.5 juta. Pemerintah Victoria yang termasuk didalamnya Kepolisian Victorua dan Badan Kebakaran setuju membayar $103.6 juta. Rory Walsh, kuasa hukum dari Maurice Blackburn mengatakan penyelesaian kompensasi ini akan menghadirkan keadilan bagi banyak masyarakat. "Kita tidak akan pernah mampu membayar ganti rugi dari kehilangan yang dialami korban, apalagi jika mereka kehilangan anggota keluarga yang mereka cintai, namun mereka akan sangat terbantu dengan kompensasi senilai  $494 juta ini," katanya. "Kami berharap uang itu akan dapat membantu korban mengatasi kesulitan yang mereka hadapi karena bencana tersebut," Total ada lebih dari 10,500 klaim individual dan klaim kecelakaan pribadi sebanyak 1,750 dalam class action ini. Klaim warga itu terbagi menjadi dua jenis kategori yaitu kehilangan rumah tinggal dan kecelakaan pribadi. Carol Matthews, warga yang kehilangan anak laki-lakinya Sam dalam kebakaran ini mengatakan kompensasi ini sangat melegakan dirinya dan akan mampu membantunya menghadapi kesulitan keuangan yang banyak dialami warga kebakaran Black Saturday seperti dirinya. Namun menurutnya perusahaan listrik  SP Ausnet harus menindaklanjuti temuan ini. "Saya  berharap bukti-bukti yang dihadirkan di pengadilan akan mendorong seluruh pihak untuk memperbaiki dan meninjau ulang standar operasi mereka," katanya. "Dan saya ingin mengatakan bahwa perusahaan listrik, apakah itu SP Ausnet atau merek baru mereka Ausnet Industries, perlu mempertimbangkan alasan di balik rekor kompensasi dari gugatan ini dimana mereka perlu melakukan segala sesuatu yang bisa mereka upayakan untuk menghentikan bencana yang sebenarnya bisa dihindari terjadi lagi sehingga tidak akan jatuh korban jiwa lagi," Walsh mengatakan penilaian klaim akan dimulai pada akhir Januari atau Februari dan pendistribusian dana kompensasi ini diperkirakan  akan selasai dalam waktu 18 bulan. Kebakaran Black Saturday menewaskan 119 orang dan menghancurkan 125 ribu hektar lahan dan lebih dari seribu rumah. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Memiliki Hewan Peliharaan Berikan Manfaat Kesehatan Bagi Manula

Berita Terkait