Korban Keracunan Ikan Tongkol di Jember 350 Orang, Apa Penyebabnya?

Sabtu, 04 Januari 2020 – 05:42 WIB
Warga Kecamatan Arjasa, Jember, korban keracunan ikan tongkol mengeluh merasa pusing, mual dan muntah. Foto: ANTARA/ Zumrotun Solichah

jpnn.com, JEMBER - Jumlah warga yang menjadi korban keracunan ikan tongkol saat pergantian malam tahun baru di Kabupaten Jember, Jawa Timur bertambah.

Data Dinas Kesehatan Jember hingga Jumat (3/1) menyebutkan, jumlah korban sudah mencapai 350 orang, dari sebelum 250 orang.

BACA JUGA: Ratusan Orang di Jember Keracunan Usai Menyantap Ikan Tongkol saat Malam Tahun Baru

Diprediksi jumlah korban terus bertambah seiring dengan pendataan yang terus dilakukan oleh petugas Dinkes setempat.

"Total kasus keracunan ikan tongkol mencapai 350 orang dengan rincian laporan dari Puskesmas sebanyak 332 orang, klinik sebanyak 10 orang, dan rumah sakit sebanyak delapan orang," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Jember Dyah Kusworini di Jember.

BACA JUGA: Ratusan Warga Asahan Keracunan Usai Makan Nasi Bungkus Pilkades

Dyah mengatakan, peningkatan jumlah kasus tersebut bukan dari kasus keracunan ikan tongkol yang baru. namun kasus tersebut baru dilaporkan setelah dilakukan penyelidikan epidemiologi oleh petugas di lapangan.

"Pada saat penyelidikan epidemiologi, petugas menanyakan kepada korban atau keluarganya tentang siapa saja orang yang makan bersama ikan tongkol, selanjutnya dikembangkan pencarian terhadap orang-orang yang makan ikan tongkol itu," tuturnya.

BACA JUGA: Basuki Menanggapi Anies Baswedan yang Membantah Pernyataan Jokowi

Dijelaskan, tidak semua orang yang makan ikan tongkol merasakan sakit seperti mual, muntah, pusing dan gatal-gatal. Namun korban yang mengalami keracunan 100 persen setelah mengonsumsi ikan tongkol.

"Tujuan pengembangan kasus itu adalah untuk memastikan orang yang telah mengonsumsi ikan tongkol diketahui kondisinya, sehingga bila menderita sakit harus segera mendapat pertolongan dan korban yang dirawat di Puskesmas tidak akan dipungut biaya alias gratis," katanya.

Sebelumnya Kepala Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Jember Any Koosbudiwati mengatakan keracunan massal akibat mengonsumsi ikan tongkol pada saat malam pergantian tahun 2019 ke 2020 di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember diduga karena kandungan histamin pada ikan.

"Berdasarkan hasil koordinasi dari Dinas Kesehatan dan Dinas Perikanan, dengan melihat kronologisnya seperti apa untuk mencari penyebab keracunan itu. Informasi yang kami peroleh mengarah pada dugaan kandungan histamin ikan tongkol," katanya.

Keracunan histamin atau disebut juga keracunan scombrotoxin dan keracunan scombroid, terjadi ketika orang mengonsumsi ikan yang penanganannya tidak baik, sehingga menyebabkan timbulnya amino biogenik seperti histamin, cadaverine, dan putresine sebagai konsekuensi dari pembusukan oleh bakteri. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler