Korban Longsor di Ambon Belum Ditemukan

Kamis, 21 Juni 2012 – 05:26 WIB

AMBON - Dari total korban longsor Belakang Soya sebanyak 12 orang, dipastikan tinggal satu korban lagi, Alvin Salawane (13), belum ditemukan. Tebalnya lumpur menyulitkan evakuasi siswa kelas II SMPN 1 Ambon itu.

Pantauan Ambon Ekspres (JPNN Group), Rabu (20/6) di lokasi bencana belakang SMPN 1 Ambon, lahan sekira 15x15 meter persegi dua unit ekskavator diturunkan, membantu mengangkat material longsor. Awalnya tim  evakuasi SAR, Tagana, satuan TNI AD, Marinir dan Brimob Maluku berusaha bekerja secara manual, tetapi sulit karena tebalnya tanah.
Korban Alvin Salawane diperkirakan berada di bawah reruntuhan tanah. Tetapi setelah bekerja sejak pagi, tim evakuasi tidak juga menemukan korban.

"Yang satu ini (Alvin) masih dalam pencarian, kendala yang kita hadapi cuma cuaca," ujar Kepala Seksi Potensi dan Operasi SAR Ambon Amin Bentauke kepada Ambon Ekspres di lokasi longsor.

Amin menyatakan sesuai prosedur yang berlaku di SAR, pencarian korban hanya diberi limit  waktu selama tujuh hari. Dengan adanya alat berat yang diturunkan dia optimis, Alvin bisa ditemukan.

"Tanahnya sudah becek mas, cukup sulit kita cari, karena hujan," ujar anggota Yon Marinir Lamtamal IX TNI AL, Didik Prasetyo. Dua puluh anggota Marinir diturunkan dalam evakuasi ini.

Awalnya, kata Didik pencarian difokuskan di sebidang tanah yang diperkirakan sebagai ruang tamu keluarga Alvin. Informasinya, korban berada di ruang tamu tersebut, ketika longsor terjadi.

Pencarian pagi hari hingga waktu makan siang, sebelum dilanjutkan kembali. Warga masih memadati sekitar lokasi bencana. Sebagian menunggu dengan harap-harap cemas jenasah Alvin dapat ditemukan.Namun hasilnya masih nihil.

Sulitnya pencarian korban menimbulkan berbagai pertanyaan. Termasuk cerita sisi kemanusiaan. Sebelum hilang dalam musibah, Alvin sempat memprotes kedua orangtuanya. Dia pun pergi meninggalkan rumah orang tuanya di Desa Allang. "Dia tidak naik kelas waktu tes kemarin, dia dapat marah, lalu ke Ambon, ancam tidak mau pulang lagi di Allang," ungkap salah satu kerabat korban.

Ancaman Alvin itu lalu dikaitkan dengan sulitnya menemukan korban kemarin. "Dia memang sudah bilang seng mau pulang ke Allang, karena malu dengan orang di kampung karena tidak naik kelas," tukas salah satu warga Desa Allang.(M4/CR7)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemacetan di Abepura Makin Parah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler