jpnn.com, PALEMBANG - Seorang santri berinisial MFTH (12) diduga menjadi korban penganiayaan di Pondok Pesantren Izzatunah Banyuasin, Sumatera Selatan.
Siswa yang duduk di bangku kelas satu MTS diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh kakak kelasnya.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Harga Cabai di Pasar Palembang Menurun
MFTH pun harus dirawat di rumah sakit gegara kejadian tersebut.
Penganiayaan diduga dilakukan oleh NA yang merupakan santri kelas 12 MA di pondok pesantren.
BACA JUGA: Kadisdik Kota Palembang Ahmad Zulinto Resmi Diganti
Erma (49), orang tua dari korban mengatakan bahwa saat ini anaknya sedang dirawat di rumah sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang.
"Saat ini anak saya masih dirawat di rumah sakit karena masih mengalami sakit pada bagian uluh hatinya," kata Erma saat ditemui di rumahnya di kawasan Sukarame Palembang, Senin (24/10).
BACA JUGA: Pasien Balita Gagal Ginjal Akut di RSMH Palembang Dinyatakan Sehat
Erma menyebut anaknya mengalami penganiayaan saat bertanya kepada terduga pelaku.
MFTH bertanya mengapa dirinya hanya piket sendirian.
"Karena memang biasanya piket itu berdua, namun saat itu ia sendirian, oleh sebab itu anak saya menanyakan kepada pelaku," ungkap Erma.
Namun, pelaku tampaknya tidak senang dengan MFTH yang telah menanyakan perihal tersebut.
"Pelaku saat itu merasa emosi dan langsung mencekik leher anak saya hingga ia mengalami kesakitan," bebernya.
Erma berharap pelaku penganiayaan tersebut segera dikeluarkan dari pondok.
"Harapan saya anak tersebut harus dikeluarkan dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Kalau pun pihak ponpes tidak mau mengeluarkan anak tersebut, saya berharap agar ponpes segera ditutup," tegas Erma. (mcr35/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Cuci Hati