Korban Situ Jebol Kesulitan Perbaiki Rumah

Terkendala Biaya, Bantuan Belum Turun

Sabtu, 07 April 2012 – 03:03 WIB

PAGADEN – Pasca jebolnya tanggul Situ Saradan yang berada di Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden, masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan saat ini kebingungan. Hingga Jumat (6/4) mereka mengaku kesulitan untuk memperbaikinya karena ketiadaan biaya.

Salah seorang warga Kampung Nagrog Dedi Junaedi yang daerahnya mengalami kerusakan terparah mengaku bingung mencari dana untuk memperbaiki dapur rumahnya yang jebol karena  terhantam banjir yang disertai dengan eceng gondok.

“Jangankan untuk memperbaiki dapur. Untuk sehari-hari saja kami kesulitan, ditambah lagi dengan banyaknya baju saya yang ikut terbawa arus banjir. Bahkan sama lemari-lemarinya ikut terbawa. Untuk pakaian kami sekeluarga meminta dari keluarga kami,“ ujar Dedi.

Menurutnya, selain pakaian yang ikut hanyut, barang elektronik seperti televisi dan kulkas yang ada di rumahnya juga tidak terselamatkan. Semuanya habis terendam oleh banjir dan lumpur yang masuk ke dalam rumahnya dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.

“Tidak ada barang berharga yang dapat kami selamatkan. Sekarang kami semua sedang membersihkan rumah dulu. Belum memikirkan untuk membangun dapur. Kalau alat elektronik sepertinya rusak semua terendam lumpur. Tadi pagi sudah kita bersihkan dengan cara di cuci karena banyak lumpurnya,“ tambah Dedi.

Hal senada juga diungkapkan warga kampung Nagrog lainnya, Ahman (65) yang berprofesi sebagai tukang becak ini mengaku sedih dengan musibah yang menimpa dirinya dan warga kampungnya. Dirinya berharap agar ada perhatian dari pihak terkait untuk membantu dan meringankan bebannya.

“Saya hanya ingin dapur saya yang rusak, kembali seperti sebelumnya. Kalau untuk memperbaiki dari mana" Kami berharap agar pengelola situ itu dapat memikirkan untuk memberikan ganti rugi kepada kami,” ujarnya.

Dari pantauan Pasundan Ekspres Jumat (6/4), perbaikan di lokasi tanggul yang jebol sudah mulai tampak dilakukan. Dengan mempergunakan tiga buah alat berat dari Dinas Pengairan Kabupaten Subang. Namun tanggul yang jebol tersebut masih dibiarkan terbuka, sehingga air masih terus mengalir.

Sedangkan eceng gondok yang ikut dalam banjir dan memenuhi rumah warga, sudah mulai di kumpulkan menggunakan satu unit bachko. Lokasi tanggul jebol sendiri hingga kemarin masih menjadi tontonan gratis warga. Bahkan banyak warga yang mendadak memancing dan menjala ikan di lokasi tersebut.(spr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BMKG Prediksi Ada Patahan Baru di Riau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler