Korban Tewas Sudah 272

Kamis, 28 Oktober 2010 – 00:30 WIB

PAGAI SELATAN - Korban jiwa akibat bencana gempa 7,2 SR dan tsunami yang menghantam Mentawai Senin (26/10) lalu, terus bertambahHingga saat ini, angka pasti tentang jumlah korban memang masih simpang siur

BACA JUGA: SBY Tiba di Padang, Besok ke Hanoi Lagi

Namun data resmi di Posko Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), hingga pukul 22.50 WIB jumlah korban 272 meninggal, hilang 412, luka berat 15, ringan 25, pengungsian 4.000 KK.

Data yang dihimpun Padang Ekspres (grup JPNN) di Posko bencana di Sikakap, ada 33 dusun di Kabupaten Mentawai yang dihantam Tsunami, masih banyak yang belum melaporkan keadaan mereka
Untuk kawasan yang terparah adalah Kecamatan Pagai Utara, tepatnya di Dusun Sabeu Gunggung

BACA JUGA: Sirine 2 Jam Jelang Tsunami Sia-sia

68 warga dinyatakan tewas, dan telah dikubur, sedangkan warga yang hilang berjumlah 160, dan masih dicari


Selain itu, informasi dari masyarakat sekitar, ada tiga dusun yang hilang/rata

BACA JUGA: Kali Adem dan Kinahrejo Jadi Desa Mati

Sedangkan, ratusan warga yang tingal di dusun itu, belum ditemukanBagi korban yang luka berat dan luka ringan terpaksa dibawa dengan perahu kecil ke pulau Sikakap untuk dirawatNamun jumlah tim medis yang diharapkan untuk merawat warga itu juga tidak mencukupi, sehingga puluhan pasien terpaksa dirawat seadanya di bawah tenda darurat.

Terhadap korban yang meninggal dunia, dikuburkan secara bersama-sama oleh Tim SAR di dusun masing-masingJeri, 26, anggota tim SAR mengatakan, kebanyakan warga yang tewas ditemukan tersangkut di batang pohon dan di dalam airMereka yang tewas, katanya, karena terhimpit pohon dan rumah yang diterjang tsunami.

"Kami terpaksa menguburkan warga yang tewas segera, karena jenazahnya sudah mengeluarkan bauSaat penguburan, dilihat langsung oleh warga yang berhasil meloloskan diri," ujar JeriDitambahkan Jeri, bagi warga yang luka berat dan ringan dibawa ke Puskesmas SikakapUntuk yang luka berat, kebanyakan menderita patah tulang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Mentawai Paulinus Sablet mengatakan, sebelum tim SAR datang terdapat kendala dalam pengumpulan data, karena jarak satu desa dengan desa lainnya cukup jauh

"Untuk warga yang tewas, setelah terseret gelombang, sampai siang kemarin masih diletakan di pinggir jalan, karena kurangnya tenagaHal itu terpaksa dilakukan, karena belum adanya kantong mayat, untuk mengumpulkan jenazah,"ujar Paulinus.(k/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Axis Serahkan SD dan Puskesmas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler