JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie, tiba-tiba muncul di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (7/6). Jimly mengaku, kedatangannya adalah untuk berkoordinasi dengan Abraham Samad Cs.
"Saya kesini untuk koordinasi soal integritas pemilu," kata Jimly, kepada wartawan, di Kantor KPK, Jumat (7/6). Lebih detailnya, Jimly enggan menjelaskan. Intinya, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, itu mengaku akan berkoordinasi dengan KPK saja.
"Ada beberapa hal dengan integritas penyelenggara pemilu itu yang mau kita bicarakan," katanya. Jimly mengatakan, artinya koordinasi itu adalah untuk mengawasi Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum. Tapi, dia menambahkan, di samping itu semua ada soal-soal yang lebih luas yang ingin dibahas.
"Yakni, saya ingin tahu bagaimana agenda sistem integrasi nasional yang selama ini sudah dibangun karena itu ada kaitan dengan tugas kami di DKPP," katanya.
Jadi, ia menjelaskan, integritas kepemiluan itu yang ingin dilihat dalam konteks yang lebih luas makanya saya ingin tukar pikiran dengan teman-teman di KPK. "Siapa tahu bisa mengembangkan suatu upaya pencegahan yang lebih luas," katanya. (boy/jpnn)
"Saya kesini untuk koordinasi soal integritas pemilu," kata Jimly, kepada wartawan, di Kantor KPK, Jumat (7/6). Lebih detailnya, Jimly enggan menjelaskan. Intinya, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, itu mengaku akan berkoordinasi dengan KPK saja.
"Ada beberapa hal dengan integritas penyelenggara pemilu itu yang mau kita bicarakan," katanya. Jimly mengatakan, artinya koordinasi itu adalah untuk mengawasi Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum. Tapi, dia menambahkan, di samping itu semua ada soal-soal yang lebih luas yang ingin dibahas.
"Yakni, saya ingin tahu bagaimana agenda sistem integrasi nasional yang selama ini sudah dibangun karena itu ada kaitan dengan tugas kami di DKPP," katanya.
Jadi, ia menjelaskan, integritas kepemiluan itu yang ingin dilihat dalam konteks yang lebih luas makanya saya ingin tukar pikiran dengan teman-teman di KPK. "Siapa tahu bisa mengembangkan suatu upaya pencegahan yang lebih luas," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPP Juga Akui Sulit Awasi Pelabuhan Tikus
Redaktur : Tim Redaksi