jpnn.com, JAKARTA - Federasi bulu tangkis dunia (BWF) akhirnya membatalkan turnamen Korea Open yang sejatinya akan digelar 31 Agustus hingga 5 September mendatang.
Masih meluasnya penyebaran Covid-19 di berbagai dunia dan terjadi pembatasan membuat panitia penyelenggara membatalkan kejuaraan tersebut.
BACA JUGA: Anthony Ginting, Greysia dan Apriani Berpeluang Jadi PNS, Mereka Mau Enggak ya?
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, pihaknya mengaku kecewa dengan pembatalan dan penundaan gelaran-gelaran tersebut.
Namun, dirinya sadar bahwa di tengah pandemi Covid-19 sulit untuk menyelenggarakan sebuah turnamen. Kesehatan dan keselamatan pemain menjadi yang utama menurutnya.
BACA JUGA: Ada Lagi Bonus untuk Greysia/Apriyani, Kali Ini Apartemen, Sebegini Harganya, Ginting Mendapat Uang
"Ya, memang seharusnya Korea Terbuka ini jadi ajang pemain-pemain kami untuk kembali bertanding. Ada beberapa nama yang ikut itu sudah lama tidak berkompetisi dan ada pemain muda juga,"
"Kami mau lihat kesiapan dan perkembangan mereka sekaligus mengambil gambaran untuk tim Sudirman dan Thomas & Uber nanti," ujar Rionny dalam rilis yang diterima jpnn.com dari PBSI.
"Tapi memang kembali lagi, ini masa pandemi dan belum selesai. Negara di kawasan Asia masih berjuang untuk lepas dari Covid-19 dan saya menyadari itu. Kesehatan dan keselamatan semua adalah hal terpenting," lanjutnya.
Setelah gagal tampil di Korea Terbuka, PBSI sendiri mengalihkan fokus untuk persiapan turun di Piala Sudirman dan Piala Thomas dan Uber.
"Sekarang kami fokus ke Piala Sudirman dan Thomas & Uber, menguntungkan karena waktu persiapan jadi lebih panjang. Juga kami sedang menyiapkan atlet-atlet yang akan berangkat ke Taipei, sementara Taipei Open masih on schedule," kata Rionny lagi.
Nantinya, setelah menjalani pemusatan latihan khusus menjelang turun di Piala Sudirman, Thomas dan Uber Cup beberapa pemain akan dipilih menjelang keberangkatan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui siapa pemain yang sedang dalam kondisi terbaik dan performanya sedang menanjak yang akan diberangkatkan.
"Sebenarnya ada beberapa pemain yang tadinya kami mau nilai di turnamen ini untuk pertimbangan masuk tim di Sudirman atau Thomas & Uber. Kami memang sudah punya gambaran mereka semua. Jadi nanti penilaiannya berdasarkan performa terakhir dan kondisi latihan saja," tutur Rionny.
Selain mempersiapkan beberapa turnamen terdekat, PBSI kini tengah memfokuskan pembinaan terhadap beberapa pemain mudanya. Saat ini, pihak PBSI mengaku terkendala minimnya turnamen junior yang membuat pembinaan pemain muda agak sedikit terhambat.
"Memang situasi ini cukup sulit, tapi saya sudah memikirkan bahwa kami tidak boleh mengharap turnamen junior saja,"
"Mereka ini akan kami dorong untuk ikut di kelas senior, level International Challenge misalnya. Karena kalau menunggu turnamen junior mau sampai kapan, kasihan mereka dan regenerasi bisa terhambat," tutup Rionny. (pbsi/mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal